INGUH "Jasri Communities"

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Wednesday, April 26, 2006

Hatrick dari Titik Penalti

Mencetak hat-trick merupakan dambaan pesepakbola seantero dunia. Namun ternyata tidak sedikit seorang pemain berusaha mencetak hat-trick dari titik penalti.
Sejak beberapa puluh tahun silam pemain sudah mencoba peruntungannya mencetak tiga gol dari titik penalti. Tercatat pada tahun 1950 seorang pemain di Liga Inggris sukses membukukan hat-trik dari titik penalti. Ia adalah Charlie Mitten yang mencetak tiga gol lewat titik penalti saat membawa Manchester United mengalahkan Aston Villa. Saat itu sukses Mitten dianggap bukan hat-trick yang biasa.
Seperti dilansir Guardian, Ken Barnes juga pernah merasakan mencetak tiga gol dari titik penalti saat membantu Manchester City menaklukkan Everton 6-2 bulan Desember 1957. Sedangkan di Piala Liga Inggris Andy Blair tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak hat-trick dari titik penalti saat Sheffield Wednesday mengalahkan Luton November 1984. Di ajang internasional pemain yang mencetak hat-trick dari titik penalti adalah Ronaldo. Itu dilakukannya saat membawa Brasil mengatasi Argentina 3-1 di kualifikasi Piala Dunia tahun lalu.Ketiga penalti tersebut dieksekusi oleh Ronaldo menyusul pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Argentina yaitu Gabriel Heinze, Javier Mascherano, dan kiper Pablo Cavallero.
Sedangkan pemain Paraguay Jose Luis Chilavert menjadi kiper pertama yang mampu mencetak tiga gol dari titik penalti saat Velez Sarsfield menaklukkan Ferro Carril Oeste 6-1 November 1999. Namun ada rekor yang luar biasa dicetak striker Cruzeiro, Alex (saat ini memperkuat Fenerbache). Ia mencetak empat gol dari titik penalti di Bahia saat putaran kompetisi Brasil Desember 2003. Ada catatan menarik berhubungan pencetak gol dari titik penalti. Striker Argentina Martin Palermo pantas masuk Guinness Book Of Records sebagai pemain paling gagal mengeksekusi penalti dalam satu pertandingan.
Pada Juli 1999, saat Kolombia memimpin 3-0 di Copa Amerika, Palermo tiga kali gagal mengeksekusi penalti. Kegagalan Palermo sekaligus memumpuskan peluang kemenangan tim Argentina."Selalu ada yang pertama untuk segalanya dan hari ini saya melihatnya," kata Pelatih Kolombia Javier Alvarez yang sempat merasa tidak percaya akan keberuntungan skuadnya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home