INGUH "Jasri Communities"

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Thursday, December 21, 2006

Jadwal Piala Asia 2007

LENGKAP!!!
Indonesia akan mengawali kiprahnya di Piala Asia 2007 dengan menghadapi Bahrain pada 10 Juli. Setelah itu skuad Peter Withe akan menjajal Arab Saudi, lalu Korea Selatan.

Meski Bertindak sebagai tuan rumah, peluang Indonesia untuk maju ke putaran ke dua cukup berat. Tapi dalam sepak bola apapun bisa terjadi. Mari kita tunggu dan semoga ada kejutan-kejutan yang luar biasa.

Berikut ini jadwal lengkap pertandingan putaran final Piala Asia 2007 yang akan digelar di empat kota: Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Hanoi:

Sabtu, 7 Juli

Thailand
vs Irak


Minggu, 8 Juli
Australia vs Oman
Vietnam vs Uni Emirat Arab

Senin, 9 Juli
Jepang vs Qatar

Selasa, 10 Juli
Malaysia vs China
Indonesia vs Bahrain


Rabu, 11 Juli
Iran vs Uzbekistan
Korsel vs Arab Saudi

Kamis, 12 Juli
Oman vs Thailand
Qatar vs Vietnam

Jumat, 13 Juli
Irak vs Australia
UEA vs Jepang

Sabtu, 14 Juli
Uzbekistan vs Malaysia
Arab Saudi vs Indonesia

Minggu, 15 Juli
China vs Iran
Bahrain vs Korsel

Senin, 16 Juli
Thailand vs Australia
Oman vs Irak
Vietnam vs Jepang
Qatar v UEA

Rabu, 18 Juli
Malaysia vs Iran
Uzbekistan vs China
Indonesia vs Korsel
Arab Saudi vs Bahrain


Sabtu, 21 Juli
Perempatfinal 1 (juara Grup A vs runner-up Grup B), Bangkok
Perempatfinal 3 (juara Grup B runner-up Grup A), Hanoi

Minggu, 22 Juli
Perempatfinal 2 (juara Grup C v runner-up Grup D), Kuala Lumpur
Perempatfinal 4 (juara Grup D v runner-up Grup C), Jakarta

Rabu, 25 Juli
Semifinal 1 (pemenang perempatfinal 1 vs pemenang perempatfinal 2), TBA
Semifinal 2 (pemenang perempatfinal 3 vs pemenang perempatfinal 4), TBA

Sabtu, 28 Juli
3rd/4th playoff (kalah semifinal 1 v kalah semifinal 2), TBA

Minggu, 29 Juli
Final (pemenang semifinal 1 va pemenang semifinal 2), Jakarta.


Wednesday, December 20, 2006

Drawing Piala Asia 2007

Indonesia Di Group Maut!!!

Terungkap sudah siapa lawan yang akan dihadapi Indonesia di babak pertama Piala Asia 2007. Tergabung di grup D atau bisa dibilang Group Maut karena tim "Merah Putih" satu grup dengan Arab Saudi, Bahrain dan Korsel.

Demikian hasil drawing Piala Asia 2007 yang dilangsungkan di Kuala Lumpur, Selasa (19/12/2006) malam WIB. Sebagai negara yang memiliki peringkat FIFA paling tinggi, Korea Selatan menjadi unggulan grup ini.

Melihat lawan-lawan yang akan dihadapi, jelas perjuangan Ponaryo Astmanan cs bakal sangat berat. Walau pada penyelenggaraan sebelumnya cuma sampai babak perempatfinal, tapi Korsel tetap merupakan raksasa Asia dan menjadi kontestan Piala Dunia 2006.

Sedangkan Arab Saudi walau rontok di putaran pertama gelaran sebelumnya, adalah penyandang tiga gelar juara Piala Asia dan juga tamu Jerman di Piala Dunia lalu. Bahrain walau tak punya prestasi mentereng tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Skuad besutan Luka Peruzovic adalah penghuni peringkat empat Piala Asia 2004. Sementara itu sang juara bertahan, Jepang, tergabung di grup B bersama Vietnam, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Berikut hasil drawing Piala Asia 2007
Grup A: Thailand* , Australia** , Oman, Irak
Grup B: Vietnam* , Japan** , Qatar, United Arab Emirates
Grup C: Malaysia* , Iran** , Uzbekistan, China
Grup D: Indonesia* , Korea Selatan** , Saudi Arabia, Bahrain
Keterangan:
* : Tuan Rumah
** : Unggulan

Pertandingan masing-masing grup digelar di empat negara tuan rumah. Sementara upacara pembukaan digelar di Kuala Lumpur dan partai final dilangsungkan di Jakarta.

Thursday, December 07, 2006

FIFA PLAYER OF THE YEAR

Fabio Cannavaro

Italia selalu melahirkan bek-bek besar dengan kemampuan istimewa. Dan tradisi tersebut berlanjut dalam Fabio Cannavaro, benteng kokoh pengawal Gli Azzurri.

Tropi pemain terbaik Eropa yang baru didapatnya, Selasa (28/11/2006), adalah bukti terkini atas kehebatannya. Dan Tak tanggung-tanggung dia juga didaulat menjadi pemain terbaik dunia 2006 versi FIFA. Bukan hanya dalam mengawal lini belakang tapi juga perannya sebagai seorang pemimpin.

Gelar juara dunia keempat yang diraih Italia empat bulan lalu jelas tak bisa dilepaskan dari peran pesepakbola berusia 33 tahun ini. Menyandang ban kapten, Canna begitu ia akrab disapa menjadi motor yang menyemangati perjuangan Italia.

Bagai benteng yang mengawal pertahanan Italia, Cannavaro tampil fantastis di Jerman 2006. Jumlah dua gol diluar adu penalti yang bersarang di gawang Gianluigi Buffon sepanjang turnamen itu membuktikan seberapa hebat dirinya.

Walau memulai karirnya di Napoli, tapi nama Canna baru bersinar setelah diboyong ke Parma. Bersama Lilian Thuram dan Gianluigi Buffon, Gialloblu diantarnya meraih prestasi hebat dengan menjuarai Coppa Italia dan Piala UEFA 1999. Dua musim sebelumnya mereka malah bisa finis di posisi dua klasemen Seri A posisi terbaik yang pernah diraih Parma sepanjang sejarahnya.

Mengkilat bersama Parma membuat banyak klub besar tertarik dengan Cannavaro. Di musim 2002 ia pun hijrah ke Inter Milan dengan banderol 32 juta Euro. Tapi di San Siro ia tak bertahan lama, dua musim berselang ia menerima pinangan Juventus.

Dipasangkan kembali dengan Thuram dan Buffon sepertinya meningkatkan performa Cannavaro. Pemilik senyum khas ini tampil luar biasa dan mengantar Juventus meraih dua scudetto pertamanya walau akhirnya dibatalkan karena terkait skandal calciopoli.

Akibat skandal yang sama Cannavaro terbang ke Real Madrid. Sayangnya di Santiago Bernabeu ia tak langsung klop dengan pemain lainnya, Canna pun kerap menjadi sasaran kritik dalam beberapa laga Los Merengues.

Tapi itu semua tak mengurungkan para jurnalis di dataran Eropa untuk tidak memilihnya menjadi yang terbaik di benua biru. Atas prestasinya yang satu ini Cannavaro bahkan bisa dibilang lebih baik dibanding bek-bek legendaris Italia macam Gaetano Scirea, Franco Baresi dan Paolo Maldini. Soalnya mereka semua tak pernah menjadi pemain terbaik Eropa.

Bahkan untuk ukuran 'Benua Biru', pengagum Ciro Ferrara dan Maradona itu menjadi pemain bertahan ketiga yang bisa meraih gelar Ballon d'or setelah sebelumnya didapat Franz Beckenbauer dan Matthias Sammer.

"Penghargaan ini punya dua nilai besar, karena ini diberikan pada pemain terbaik dan sangat jarang seorang pemain bertahan bisa mendapatkannya," sahut Cannavaro mengomentari gelar yang diraihnya.
"Congratulation Canna"


Daftar FIFA Player of the Year:
1991: Lothar Matthaus (Jerman/Inter)
1992: Marco Van Basten (Belanda/Milan)
1993: Roberto Baggio (Italia/Juventus)
1994: Romario (Brasil/ Barcelona)
1995: George Weah (Liberia/Milan)
1996: Ronaldo (Brasil/Barcelona)
1997: Ronaldo (Brasil/Inter)
1998: Zinedine Zidane (Prancis/Juventus)
1999: Rivaldo (Brasil/Barcelona)
2000: Zinedine Zidane (Prancis/Juventus)
2001: Luis Figo (Portugal/Real Madrid)
2002: Ronaldo (Brasil/Real Madrid)
2003: Zinedine Zidane (Prancis/Real Madrid))
2004: Ronaldinho (Brasil/Barcelona)
2005: Ronaldinho (Brasil/Barcelona)
2006: Fabio Cannavaro (Italia/Real Madrid)