INGUH "Jasri Communities"

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Thursday, December 07, 2006

FIFA PLAYER OF THE YEAR

Fabio Cannavaro

Italia selalu melahirkan bek-bek besar dengan kemampuan istimewa. Dan tradisi tersebut berlanjut dalam Fabio Cannavaro, benteng kokoh pengawal Gli Azzurri.

Tropi pemain terbaik Eropa yang baru didapatnya, Selasa (28/11/2006), adalah bukti terkini atas kehebatannya. Dan Tak tanggung-tanggung dia juga didaulat menjadi pemain terbaik dunia 2006 versi FIFA. Bukan hanya dalam mengawal lini belakang tapi juga perannya sebagai seorang pemimpin.

Gelar juara dunia keempat yang diraih Italia empat bulan lalu jelas tak bisa dilepaskan dari peran pesepakbola berusia 33 tahun ini. Menyandang ban kapten, Canna begitu ia akrab disapa menjadi motor yang menyemangati perjuangan Italia.

Bagai benteng yang mengawal pertahanan Italia, Cannavaro tampil fantastis di Jerman 2006. Jumlah dua gol diluar adu penalti yang bersarang di gawang Gianluigi Buffon sepanjang turnamen itu membuktikan seberapa hebat dirinya.

Walau memulai karirnya di Napoli, tapi nama Canna baru bersinar setelah diboyong ke Parma. Bersama Lilian Thuram dan Gianluigi Buffon, Gialloblu diantarnya meraih prestasi hebat dengan menjuarai Coppa Italia dan Piala UEFA 1999. Dua musim sebelumnya mereka malah bisa finis di posisi dua klasemen Seri A posisi terbaik yang pernah diraih Parma sepanjang sejarahnya.

Mengkilat bersama Parma membuat banyak klub besar tertarik dengan Cannavaro. Di musim 2002 ia pun hijrah ke Inter Milan dengan banderol 32 juta Euro. Tapi di San Siro ia tak bertahan lama, dua musim berselang ia menerima pinangan Juventus.

Dipasangkan kembali dengan Thuram dan Buffon sepertinya meningkatkan performa Cannavaro. Pemilik senyum khas ini tampil luar biasa dan mengantar Juventus meraih dua scudetto pertamanya walau akhirnya dibatalkan karena terkait skandal calciopoli.

Akibat skandal yang sama Cannavaro terbang ke Real Madrid. Sayangnya di Santiago Bernabeu ia tak langsung klop dengan pemain lainnya, Canna pun kerap menjadi sasaran kritik dalam beberapa laga Los Merengues.

Tapi itu semua tak mengurungkan para jurnalis di dataran Eropa untuk tidak memilihnya menjadi yang terbaik di benua biru. Atas prestasinya yang satu ini Cannavaro bahkan bisa dibilang lebih baik dibanding bek-bek legendaris Italia macam Gaetano Scirea, Franco Baresi dan Paolo Maldini. Soalnya mereka semua tak pernah menjadi pemain terbaik Eropa.

Bahkan untuk ukuran 'Benua Biru', pengagum Ciro Ferrara dan Maradona itu menjadi pemain bertahan ketiga yang bisa meraih gelar Ballon d'or setelah sebelumnya didapat Franz Beckenbauer dan Matthias Sammer.

"Penghargaan ini punya dua nilai besar, karena ini diberikan pada pemain terbaik dan sangat jarang seorang pemain bertahan bisa mendapatkannya," sahut Cannavaro mengomentari gelar yang diraihnya.
"Congratulation Canna"


Daftar FIFA Player of the Year:
1991: Lothar Matthaus (Jerman/Inter)
1992: Marco Van Basten (Belanda/Milan)
1993: Roberto Baggio (Italia/Juventus)
1994: Romario (Brasil/ Barcelona)
1995: George Weah (Liberia/Milan)
1996: Ronaldo (Brasil/Barcelona)
1997: Ronaldo (Brasil/Inter)
1998: Zinedine Zidane (Prancis/Juventus)
1999: Rivaldo (Brasil/Barcelona)
2000: Zinedine Zidane (Prancis/Juventus)
2001: Luis Figo (Portugal/Real Madrid)
2002: Ronaldo (Brasil/Real Madrid)
2003: Zinedine Zidane (Prancis/Real Madrid))
2004: Ronaldinho (Brasil/Barcelona)
2005: Ronaldinho (Brasil/Barcelona)
2006: Fabio Cannavaro (Italia/Real Madrid)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home