Final Liga Champion Yang Ideal
Bolehlah pertemuan Barcelona versus Arsenal pertengahan bulan depan di Paris dianggap sebagai final ideal Liga Champions musim ini. Apa dasarnya? Statistik perjalanan kedua tim dari awal putaran grup sampai kedua babak semifinal yang berakhir dinihari tadi, Kamis (27/4/2006), yang ditandai oleh skor 0-0 antara Barca melawan AC Milan di Nou Camp.
Dari 12 pertandingan yang telah dilakoni, Barca dan Arsenal tidak terkalahkan. Pasukan Frank Rijkaard dan tim Arsene Wenger sama-sama mengantongi delapan kemenangan dan empat hasil seri. Dalam hal produktivitas, Barca jauh mengungguli Arsenal. Samuel Eto'o dkk sanggup melesakkan bola ke gawang lawan sebanyak 22 kali, sementara Thiery Henry cs mengumpulkan 14 gol.Namun dalam hal pertahanan The Gunners lebih baik. Jens Lehmann tidak kebobolan dalam 10 laga terakhirnya dan total hanya kemasukan dua gol. Barca tidak bisa dibilang buruk karena dari 12 pertandingan Victor Valdez hanya empat kali memungut bola dari jalanya.
Barcelona adalah tim menyerang terbaik saat ini. Rata-rata gol per game-nya saat ini mengalahkan tim-tim manapun di liga-liga elit Eropa lainnya seperti Inggris, Italia, Jerman, dan Prancis.Musuh besarnya, Real Madrid, mampu mereka taklukkan di Santiago Bernabeu, sedangkan rival 'galaknya' di Liga Champions yang dominan di Liga Inggris, Chelsea, mereka sikat di Stamford Bridge.
Kokohnya duet Carles Puyol-Rafael Marquez di belakang, liatnya Deco dan Mark van Bommel (atau Xavi Hernandex sebelum cedera) di lapangan tengah, serta tajamnya tusukan Eto'o, Ludovic Giuly, Henrik Larsson, dan Lionel Messi, plus pesona magis dari seorang Ronaldinho membuat Barcelona amat superior di musim ini. Arsenal? Bukan pada musim terbaiknya tentu saja, karena di Premiership pun masih di luar zona Liga Champions alias peringkat lima. Namun untuk menyebut mereka sebagai tim dengan serangan balik terbaik saat ini, tidaklah salah.
Tim London utara ini punya pelari-pelari cepat yang punya nafas kuda pada sosok Jose Antonio Reyes, Alexandr Hleb, Robert Pires, Fredrik Ljungberg, dan (tentu saja) Henry. Dari nama-nama tersebut, jelaslah bahwa sayap-sayap The Gunners adalah kekuatan utama untuk mematahkan pertahanan lawan-lawannya. Arsene Wenger juga punya seorang petarung sejati pada Gilberto Silva dan pengatur serangan yang baru tumbuh tapi langsung pintar, Cesc Fabregas. Fabregas menjadi simbol anak-anak muda Arsenal yang sedang berkembang karena Philippe Senderos, Robin van Persie, Emmanuel Eboue, dan Matthieu Flamini terbukti makin berkualitas.
Selain statistik dan modal teknis, Barcelona dan Arsenal punya motivasi kuat untuk menjadi juara dan tidak mau menelan kekalahan pertamanya di pertandingan ke-13. Barca, yang sejak jaman baheula dikategorikan sebagai salah satu kub terhebat di dunia, faktanya baru satu kali menjadi yang terkuat di Eropa, yakni saat memenangi Piala Champions 1992, mengalahkan Sampdoria 1-0.Tropi Eropa akan menambah mentereng capaian prestasi mereka di musim ini karena sudah hampir pasti menjuarai La Liga, sama seperti tahun lalu.
Adapun Arsenal, bahkan baru kali ini mereka mampu menembus semifinal -- dan melewatinya. Meminjam bait sebuah lagu dangdut terkenal, "terlanjur basah, ya sudah mandi sekali"; kalau sudah masuk final, kenapa tidak juara sekalian? Satu hal lain, titel Liga Champions akan menjadikan Arsenal tidak bertangan hampa di musim ini setelah kehilangan kesempatan di tiga kompetisi domestik, yakni liga, Piala FA, dan Piala Carling.
Jadi, siapa dari final ideal ini yang akan keluar sebagai juara tak terkalahkan? Sementara banyak bursa taruhan lebih menjagokan Barca. Tapi itu sama sekali bukan jaminan. Masih ada waktu tiga minggu untuk menunggu dan melihat hasilnya di Paris bulan depan. Who's the Champions????
Barcelona Or Arsenal???
Dari 12 pertandingan yang telah dilakoni, Barca dan Arsenal tidak terkalahkan. Pasukan Frank Rijkaard dan tim Arsene Wenger sama-sama mengantongi delapan kemenangan dan empat hasil seri. Dalam hal produktivitas, Barca jauh mengungguli Arsenal. Samuel Eto'o dkk sanggup melesakkan bola ke gawang lawan sebanyak 22 kali, sementara Thiery Henry cs mengumpulkan 14 gol.Namun dalam hal pertahanan The Gunners lebih baik. Jens Lehmann tidak kebobolan dalam 10 laga terakhirnya dan total hanya kemasukan dua gol. Barca tidak bisa dibilang buruk karena dari 12 pertandingan Victor Valdez hanya empat kali memungut bola dari jalanya.
Barcelona adalah tim menyerang terbaik saat ini. Rata-rata gol per game-nya saat ini mengalahkan tim-tim manapun di liga-liga elit Eropa lainnya seperti Inggris, Italia, Jerman, dan Prancis.Musuh besarnya, Real Madrid, mampu mereka taklukkan di Santiago Bernabeu, sedangkan rival 'galaknya' di Liga Champions yang dominan di Liga Inggris, Chelsea, mereka sikat di Stamford Bridge.
Kokohnya duet Carles Puyol-Rafael Marquez di belakang, liatnya Deco dan Mark van Bommel (atau Xavi Hernandex sebelum cedera) di lapangan tengah, serta tajamnya tusukan Eto'o, Ludovic Giuly, Henrik Larsson, dan Lionel Messi, plus pesona magis dari seorang Ronaldinho membuat Barcelona amat superior di musim ini. Arsenal? Bukan pada musim terbaiknya tentu saja, karena di Premiership pun masih di luar zona Liga Champions alias peringkat lima. Namun untuk menyebut mereka sebagai tim dengan serangan balik terbaik saat ini, tidaklah salah.
Tim London utara ini punya pelari-pelari cepat yang punya nafas kuda pada sosok Jose Antonio Reyes, Alexandr Hleb, Robert Pires, Fredrik Ljungberg, dan (tentu saja) Henry. Dari nama-nama tersebut, jelaslah bahwa sayap-sayap The Gunners adalah kekuatan utama untuk mematahkan pertahanan lawan-lawannya. Arsene Wenger juga punya seorang petarung sejati pada Gilberto Silva dan pengatur serangan yang baru tumbuh tapi langsung pintar, Cesc Fabregas. Fabregas menjadi simbol anak-anak muda Arsenal yang sedang berkembang karena Philippe Senderos, Robin van Persie, Emmanuel Eboue, dan Matthieu Flamini terbukti makin berkualitas.
Selain statistik dan modal teknis, Barcelona dan Arsenal punya motivasi kuat untuk menjadi juara dan tidak mau menelan kekalahan pertamanya di pertandingan ke-13. Barca, yang sejak jaman baheula dikategorikan sebagai salah satu kub terhebat di dunia, faktanya baru satu kali menjadi yang terkuat di Eropa, yakni saat memenangi Piala Champions 1992, mengalahkan Sampdoria 1-0.Tropi Eropa akan menambah mentereng capaian prestasi mereka di musim ini karena sudah hampir pasti menjuarai La Liga, sama seperti tahun lalu.
Adapun Arsenal, bahkan baru kali ini mereka mampu menembus semifinal -- dan melewatinya. Meminjam bait sebuah lagu dangdut terkenal, "terlanjur basah, ya sudah mandi sekali"; kalau sudah masuk final, kenapa tidak juara sekalian? Satu hal lain, titel Liga Champions akan menjadikan Arsenal tidak bertangan hampa di musim ini setelah kehilangan kesempatan di tiga kompetisi domestik, yakni liga, Piala FA, dan Piala Carling.
Jadi, siapa dari final ideal ini yang akan keluar sebagai juara tak terkalahkan? Sementara banyak bursa taruhan lebih menjagokan Barca. Tapi itu sama sekali bukan jaminan. Masih ada waktu tiga minggu untuk menunggu dan melihat hasilnya di Paris bulan depan. Who's the Champions????
Barcelona Or Arsenal???
0 Comments:
Post a Comment
<< Home