INGUH "Jasri Communities"

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Saturday, April 29, 2006

Pengamanan Stadion Menjelang Piala Dunia 2006

Persiapan panitia Piala Dunia 2006 di bidang keamanan terus ditingkatkan. Terakhir, pihak penyelenggara membuat terobosan dengan memberlakukan zona khusus di udara di semua stadion.

"Zona ini setinggi 5,4 km dan akan diaktifkan setiap tiga jam sebelum pertandingan dan tiga jam sesudahnya," ucap Menteri Transportasi Jerman Wolfgang Tiefensee kepada harian Hannoversche Allgemeine Zeitung, Jumat (28/4/2006).

Selama batas waktu tersebut siapapun dilarang berada di lokasi dengan pengecualian untuk polisi serta pesawat emergensi yang tengah bertugas. Pihak penyelenggara juga bekerjasama dengan organisasi NATO yang telah setuju untuk memberikan pesawat yang dilengkapi dengan radar pengawasan udara, AWACS (Airborne Warning and Control System).

Tindakan ini adalah terobosan terbaru tuan rumah untuk memperketat keamanan menjelang Piala Dunia tahun ini. Seperti diketahui, pihak keamanan Jerman memang sangat khawatir terhadap dua musuh utama, yaitu teroris dan hooligan.

Selain zona khusus di udara, Jerman telah mempersiapkan 2.000 pasukan kemanan untuk dimobilisasi dan dilengkapi dengan beberapa unit spesial senjata biologis, serta 5.000 pasukan cadangan yang siap dipanggil dalam setiap pertandingan.

Kemudian pihak panitia juga sedang melobi keamanan agar dapat mempersiapkan beberapa tank tempur di luar stadion. Wah super ketat nich!

Friday, April 28, 2006

Beckham Vs Terry

John Terry siap berperang melawan David Beckham. Bukan sembarang perang, namun perang sebagai model iklan cukur atau shave terkenal. Siapa yang bakal menang?
Adalah kesepakatan bernilai 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 15,7 miliar yang membuat Terry bersedia melawan Beckham. Kapten Chelsea ini digaet produk cukur ternama Inggris, King of Shaves.
Bersaing dengan Beckham yang dibilang mempunyai wajah tampan, King of Shaves pun juga mendandani Terry. Hairstylist ternama yang biasa menangani kaum selebriti, Paul Burfoot, dipanggil untuk mempermak kapten Chelsea ini agar lebih keren.
"John memang suka brand ini dan dia sangat bangga karena ini produk Inggris. Ia sangat berharap bisa sukses bersama produk ini," ujar sebuah sumber seperti dilansir Mirror, Kamis (27/4/2006).
Beckham sendiri digaet produk cukur ternama asal Amerika Serikat, Gillette. Untuk mengontrak gelandang Real Madrid ini Gillette harus merogoh kocek sebesar 33 juta poudsterling atau sekitar Rp 519 miliar!
Dari perbandingan harga, Terry ternyata masih kalah jauh dari Beckham.

Final Liga Champion Yang Ideal

Bolehlah pertemuan Barcelona versus Arsenal pertengahan bulan depan di Paris dianggap sebagai final ideal Liga Champions musim ini. Apa dasarnya? Statistik perjalanan kedua tim dari awal putaran grup sampai kedua babak semifinal yang berakhir dinihari tadi, Kamis (27/4/2006), yang ditandai oleh skor 0-0 antara Barca melawan AC Milan di Nou Camp.

Dari 12 pertandingan yang telah dilakoni, Barca dan Arsenal tidak terkalahkan. Pasukan Frank Rijkaard dan tim Arsene Wenger sama-sama mengantongi delapan kemenangan dan empat hasil seri. Dalam hal produktivitas, Barca jauh mengungguli Arsenal. Samuel Eto'o dkk sanggup melesakkan bola ke gawang lawan sebanyak 22 kali, sementara Thiery Henry cs mengumpulkan 14 gol.Namun dalam hal pertahanan The Gunners lebih baik. Jens Lehmann tidak kebobolan dalam 10 laga terakhirnya dan total hanya kemasukan dua gol. Barca tidak bisa dibilang buruk karena dari 12 pertandingan Victor Valdez hanya empat kali memungut bola dari jalanya.

Barcelona adalah tim menyerang terbaik saat ini. Rata-rata gol per game-nya saat ini mengalahkan tim-tim manapun di liga-liga elit Eropa lainnya seperti Inggris, Italia, Jerman, dan Prancis.Musuh besarnya, Real Madrid, mampu mereka taklukkan di Santiago Bernabeu, sedangkan rival 'galaknya' di Liga Champions yang dominan di Liga Inggris, Chelsea, mereka sikat di Stamford Bridge.

Kokohnya duet Carles Puyol-Rafael Marquez di belakang, liatnya Deco dan Mark van Bommel (atau Xavi Hernandex sebelum cedera) di lapangan tengah, serta tajamnya tusukan Eto'o, Ludovic Giuly, Henrik Larsson, dan Lionel Messi, plus pesona magis dari seorang Ronaldinho membuat Barcelona amat superior di musim ini. Arsenal? Bukan pada musim terbaiknya tentu saja, karena di Premiership pun masih di luar zona Liga Champions alias peringkat lima. Namun untuk menyebut mereka sebagai tim dengan serangan balik terbaik saat ini, tidaklah salah.

Tim London utara ini punya pelari-pelari cepat yang punya nafas kuda pada sosok Jose Antonio Reyes, Alexandr Hleb, Robert Pires, Fredrik Ljungberg, dan (tentu saja) Henry. Dari nama-nama tersebut, jelaslah bahwa sayap-sayap The Gunners adalah kekuatan utama untuk mematahkan pertahanan lawan-lawannya. Arsene Wenger juga punya seorang petarung sejati pada Gilberto Silva dan pengatur serangan yang baru tumbuh tapi langsung pintar, Cesc Fabregas. Fabregas menjadi simbol anak-anak muda Arsenal yang sedang berkembang karena Philippe Senderos, Robin van Persie, Emmanuel Eboue, dan Matthieu Flamini terbukti makin berkualitas.

Selain statistik dan modal teknis, Barcelona dan Arsenal punya motivasi kuat untuk menjadi juara dan tidak mau menelan kekalahan pertamanya di pertandingan ke-13. Barca, yang sejak jaman baheula dikategorikan sebagai salah satu kub terhebat di dunia, faktanya baru satu kali menjadi yang terkuat di Eropa, yakni saat memenangi Piala Champions 1992, mengalahkan Sampdoria 1-0.Tropi Eropa akan menambah mentereng capaian prestasi mereka di musim ini karena sudah hampir pasti menjuarai La Liga, sama seperti tahun lalu.

Adapun Arsenal, bahkan baru kali ini mereka mampu menembus semifinal -- dan melewatinya. Meminjam bait sebuah lagu dangdut terkenal, "terlanjur basah, ya sudah mandi sekali"; kalau sudah masuk final, kenapa tidak juara sekalian? Satu hal lain, titel Liga Champions akan menjadikan Arsenal tidak bertangan hampa di musim ini setelah kehilangan kesempatan di tiga kompetisi domestik, yakni liga, Piala FA, dan Piala Carling.

Jadi, siapa dari final ideal ini yang akan keluar sebagai juara tak terkalahkan? Sementara banyak bursa taruhan lebih menjagokan Barca. Tapi itu sama sekali bukan jaminan. Masih ada waktu tiga minggu untuk menunggu dan melihat hasilnya di Paris bulan depan. Who's the Champions????
Barcelona Or Arsenal???

Thursday, April 27, 2006

Benda Aneh yang Dilempar Supporter Ke Tengah Lapangan

Anda tentu ingat cerita sambutan fans Barcelona terhadap Luis Figo, sewaktu bintang Portugal itu kembali ke Nou Camp tapi bukan lagi sebagai pemain El Barca melainkan anggota Real Madrid. Saat hendak melakukan tendangan pojok, berbagai benda beterbangan ke arahnya dari sektor penonton, mulai dari koin, handphone, sampai potongan kepala babi!

Aksi pelemparan oleh penonton memang sering terjadi dalam pertandingan sepakbola. Kiper Sevilla Andres Palop, misalnya, bulan lalu syok berat ketika sebuah botol wiski disajikan suporter Atletico Madrid. Benda itu berdesing di telinganya dan nyaris mengenai dirinya. Belum lama ini Gary Neville juga diberi delivery order oleh seorang fans Liverpool. Apa yang diterima kapten Manchester United via "udara" itu ? Hamburger yang sudah digigit alias dimakan duluan oleh pengirimnya.
Masih ada cerita seru lain dari Inggris menyangkut "si badut" Paul Gascoigne. Saat pertama kali kembali ke St James Park bukan sebagai pemain Newcastle United, melainkan Tottenham Hotspur, pria yang biasa disebut Gazza itu mendapat olok-olok. Apa bentuk olok-olok tersebut? Karena Gazza bertubuh gemuk dan dikenal doyan makan, ia dihujani coklat batangan oleh penonton saat pertandingan. Reaksi Gazza? Dasar gemar membanyol, mantan bintang The Three Lions itu malah memungut satu bungkus coklat itu dan menguyahnya.

Dari rupa-rupa benda yang bisa dijadikan alat teror suporter di stadion, berikut ini mungkin yang paling "seru": sepeda motor jenis scooter. Dilansir Guardian, di bulan Mei 2001, sekelompok tifosi Inter Milan mencuri sebuah scooter milik fans Atalanta yang ditaruh di luar stadion San Siro. Scooter itu lalu berhasil lolos dari pemeriksaan petugas dan dibawa naik ke tingkat dua stadion. Dari sana kendaraan roda dua itu dibakar dan coba dilontarkan. Beruntung scooter api itu hanya "parkir" di sektor penonton kosong di bawahnya. Gila!

Wednesday, April 26, 2006

Hatrick dari Titik Penalti

Mencetak hat-trick merupakan dambaan pesepakbola seantero dunia. Namun ternyata tidak sedikit seorang pemain berusaha mencetak hat-trick dari titik penalti.
Sejak beberapa puluh tahun silam pemain sudah mencoba peruntungannya mencetak tiga gol dari titik penalti. Tercatat pada tahun 1950 seorang pemain di Liga Inggris sukses membukukan hat-trik dari titik penalti. Ia adalah Charlie Mitten yang mencetak tiga gol lewat titik penalti saat membawa Manchester United mengalahkan Aston Villa. Saat itu sukses Mitten dianggap bukan hat-trick yang biasa.
Seperti dilansir Guardian, Ken Barnes juga pernah merasakan mencetak tiga gol dari titik penalti saat membantu Manchester City menaklukkan Everton 6-2 bulan Desember 1957. Sedangkan di Piala Liga Inggris Andy Blair tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak hat-trick dari titik penalti saat Sheffield Wednesday mengalahkan Luton November 1984. Di ajang internasional pemain yang mencetak hat-trick dari titik penalti adalah Ronaldo. Itu dilakukannya saat membawa Brasil mengatasi Argentina 3-1 di kualifikasi Piala Dunia tahun lalu.Ketiga penalti tersebut dieksekusi oleh Ronaldo menyusul pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Argentina yaitu Gabriel Heinze, Javier Mascherano, dan kiper Pablo Cavallero.
Sedangkan pemain Paraguay Jose Luis Chilavert menjadi kiper pertama yang mampu mencetak tiga gol dari titik penalti saat Velez Sarsfield menaklukkan Ferro Carril Oeste 6-1 November 1999. Namun ada rekor yang luar biasa dicetak striker Cruzeiro, Alex (saat ini memperkuat Fenerbache). Ia mencetak empat gol dari titik penalti di Bahia saat putaran kompetisi Brasil Desember 2003. Ada catatan menarik berhubungan pencetak gol dari titik penalti. Striker Argentina Martin Palermo pantas masuk Guinness Book Of Records sebagai pemain paling gagal mengeksekusi penalti dalam satu pertandingan.
Pada Juli 1999, saat Kolombia memimpin 3-0 di Copa Amerika, Palermo tiga kali gagal mengeksekusi penalti. Kegagalan Palermo sekaligus memumpuskan peluang kemenangan tim Argentina."Selalu ada yang pertama untuk segalanya dan hari ini saya melihatnya," kata Pelatih Kolombia Javier Alvarez yang sempat merasa tidak percaya akan keberuntungan skuadnya.

Mencetak Gol Tanpa Sepatu

Sepatu menjadi salah satu perlengkapan yang cukup penting bagi pesepakbola. Namun tahukah Anda ada beberapa pemain bintang yang mencetak gol tanpa memakai sepatu?
Sepatu dan seorang pemain bola memang sudah menjadi kesatuan dalam sebuah pertandingan. Sepatu bukan hanya berfungsi melindungi kaki tapi juga sangat membantu pemain memainkan bola di lapangan.
Meski demikian, ternyata dalam perjalanan sepakbola ada beberapa pemain yang berhasil mencetak gol tanpa memakai sepatu. Salah satunya dilakukan oleh striker internasional Denmark Preben Elkjaer.
Itu terjadi di pertandingan pertama Elkjaer ketika dijual ke Hellas Verona saat menghadapi Juventus di tahun 1984. Elkjaer menggiring bola dari sayap kiri namun di saat dia sedang berlari sepatu kanannya lepas.
Walau tanpa sepatu Elkjaer memutuskan menembak dengan kaki kanannya dan gol. Pada pertandingan itu Verona akhirnya menang 2-0 sebelum akhirnya mereka memenangkan gelar scudetto pertama kalinya.
Seperti dilansir Guardian, gol tanpa memakai alas kaki di lapangan juga sempat dibuat oleh mantan pemain kondang Inggris Paul Gascoigne saat pertandingan derby London Utara pada tahun 1988.
Sepatunya terlepas saat memanfaatkan kombinasi serangan Nigel Winterburn dan John Lukic di White Hart Lane. Meski mencetak gol namun Gascoigne gagal memastikan kemenangan Spurs saat menyerah 2-3 dari tetanggannya.
Di pertandingan internasional, gol tanpa alas kaki juga sempat dilakukan legenda Brasil Leonidas da Silva. Sepatu pemain ini terlepas sebelum mencetak gol ke gawang Polandia di final Piala Dunia 1938 saat perpanjangan waktu.
Namun tanpa sepatu juga sempat membuat sebuah tim harus mundur. Saat putaran final Piala Dunia 1950, FIFA akhirnya menghukum timnas India karena para pemain bermain dengan bertelanjang kaki. Walah...