FABREGAS
Idola Baru The Gunners!!!
Oleh Arsene Wenger, Francesc Fabregas disebutnya akan menjadi pemain terbaik dunia pada usia ke 20 tahun. Melihat bakatnya, bukan tidak mungkin Cecs bisa memenuhi prediksi itu.
Lupakan Patrick Vieira. Arsenal kini punya jagoan baru. Selain Thierry Henry, Fabregas menjadi omongan publik beberapa pekan belakangan. Dia tampil luar biasa saat menyingkirkan Juventus di perempat final Liga Champions.
Di usianya yang baru 18 tahun, Cesc sudah menjelma menjadi idola baru Highbury. Padahal masih membekas di ingatan bagaimana kekecewaan publik saat mendengar manajemen Arsenal menjual kapten Patrick Vieira. Selama beberapa pekan setelah kehilangan Vieira, Arsenal pun merasakan kehilangan yang amat sangat. The Gunners pun tidak lagi disegani seperti saat mereka menjadi juara tanpa terkalahkan dua musim lalu.
Tetapi seiring perjalanan waktu, Arsenal mulai melupakan kehilangannya. Itu pun tak terlepas dari kehadiran Fabregas yang mengisi lubang peninggalan Vieira. Namun sementara publik membanding-bandingkan penampilan Fabregas dengan pemain asal Prancis ini, Wenger secara gamblang mengungkapkan kelebihan anak buahnya. "Fabregas biasa memanfaatkan kepandaian, sementara Vieira lebih mengandalkan fisik. Jika Vieira bisa sesukses sekarang, maka saya tak ragu kalau Fabregas juga bisa seperti itu," komentar Wenger melihat tampilan gelandang bertahannya itu.
Omongan Wenger tak bisa dianggap sambil lalu. Soalnya pelatih ini punya feeling yang sangat baik. Sebelum bermain di Arsenal, misalnya, nama Vieira atau Henry sekalipun tidak istimewa di telinga publik sepakbola. Tetapi tengoklah setelah mereka sukses di Arsenal. Harga Vieira melejit, sementara Henry kini menjadi incaran klub-klub kaya.
Agak berbeda dengan senior-seniornya tersebut, Fabregas menyandang titel calon bintang Spanyol saat mendarat di Inggris. Dia merupakan anggota timnas U-17 Spanyol yang berlaga di kejuaraan FIFA U-17 World Championship. Ketika itu Fabregas mengantar Spanyol sebagai runner-up di belakang Brasil, sekaligus menyabet dua gelar bergengsi, yakni 'Golden Shoe' (untuk gol terbanyak) serta 'Golden Ball' (untuk pemain terbaik turnamen).
Bakat istimewa pemuda kelahiran 4 Mei 1987 itu pun mulai terendus Barcelona. Namun sebelum dia menandatangani kontrak profesional pertamanya, awal musim 2003-04 Arsenal datang "menyerobot". Wenger memang punya penglihatan yang istimewa. Pada debutnya berkostum Arsenal di laga Piala Liga melawan Rotherham United, Fabregas langsung membukukkan rekor. Belum main saja dia sudah menjadi pemain termuda yang masuk skuad utama Arsenal.
Pada partainya berikutnya Fabregas lagi-lagi menorehkan rekor. Sebuah gol dalam pertandingan yang memenangkan timnya 5-1 atas Wolverhampton Wanderers di ajang Piala Liga membuatnya menjadi pemain termuda yang menorehkan prestasi itu di Arsenal. Musim 2004-05, Fabregas pun mulai mendapatkan tempat utama. Meski bergantian dengan Vieira, dia masih mampu mencuri perhatian dengan torehan 3 gol dalam 46 penampilan. Kepergian Vieira ke Juventus di awal musim 2005-06 pun makin memuluskan jalan Fabregas. Sekarang dialah penghuni lini tengah Arsenal.
Sementara pujian publik ditujukkan buat Fabregas, tetapi yang bersangkutan bersikap sebaliknya.
"Di klub besar dengan manajer yang hebat seperti Arsenal, selalu sulit untuk mempercayai pemain muda. Tapi dia (Wenger) melakukannya dan kami berterima kasih karena kepercayaan yang diberikan padanya," tukas Fabregas seusai leg kedua perempat final Liga Champions melawan Juve. Apakah Wenger yang membuat Fabregas jadi istimewa? Entahlah. Tetapi jika mengingat bakatnya lebih pantas jika pemuda asal Catalunya itu disebut istimewa karena memang demikian adanya.
Lupakan Patrick Vieira. Arsenal kini punya jagoan baru. Selain Thierry Henry, Fabregas menjadi omongan publik beberapa pekan belakangan. Dia tampil luar biasa saat menyingkirkan Juventus di perempat final Liga Champions.
Di usianya yang baru 18 tahun, Cesc sudah menjelma menjadi idola baru Highbury. Padahal masih membekas di ingatan bagaimana kekecewaan publik saat mendengar manajemen Arsenal menjual kapten Patrick Vieira. Selama beberapa pekan setelah kehilangan Vieira, Arsenal pun merasakan kehilangan yang amat sangat. The Gunners pun tidak lagi disegani seperti saat mereka menjadi juara tanpa terkalahkan dua musim lalu.
Tetapi seiring perjalanan waktu, Arsenal mulai melupakan kehilangannya. Itu pun tak terlepas dari kehadiran Fabregas yang mengisi lubang peninggalan Vieira. Namun sementara publik membanding-bandingkan penampilan Fabregas dengan pemain asal Prancis ini, Wenger secara gamblang mengungkapkan kelebihan anak buahnya. "Fabregas biasa memanfaatkan kepandaian, sementara Vieira lebih mengandalkan fisik. Jika Vieira bisa sesukses sekarang, maka saya tak ragu kalau Fabregas juga bisa seperti itu," komentar Wenger melihat tampilan gelandang bertahannya itu.
Omongan Wenger tak bisa dianggap sambil lalu. Soalnya pelatih ini punya feeling yang sangat baik. Sebelum bermain di Arsenal, misalnya, nama Vieira atau Henry sekalipun tidak istimewa di telinga publik sepakbola. Tetapi tengoklah setelah mereka sukses di Arsenal. Harga Vieira melejit, sementara Henry kini menjadi incaran klub-klub kaya.
Agak berbeda dengan senior-seniornya tersebut, Fabregas menyandang titel calon bintang Spanyol saat mendarat di Inggris. Dia merupakan anggota timnas U-17 Spanyol yang berlaga di kejuaraan FIFA U-17 World Championship. Ketika itu Fabregas mengantar Spanyol sebagai runner-up di belakang Brasil, sekaligus menyabet dua gelar bergengsi, yakni 'Golden Shoe' (untuk gol terbanyak) serta 'Golden Ball' (untuk pemain terbaik turnamen).
Bakat istimewa pemuda kelahiran 4 Mei 1987 itu pun mulai terendus Barcelona. Namun sebelum dia menandatangani kontrak profesional pertamanya, awal musim 2003-04 Arsenal datang "menyerobot". Wenger memang punya penglihatan yang istimewa. Pada debutnya berkostum Arsenal di laga Piala Liga melawan Rotherham United, Fabregas langsung membukukkan rekor. Belum main saja dia sudah menjadi pemain termuda yang masuk skuad utama Arsenal.
Pada partainya berikutnya Fabregas lagi-lagi menorehkan rekor. Sebuah gol dalam pertandingan yang memenangkan timnya 5-1 atas Wolverhampton Wanderers di ajang Piala Liga membuatnya menjadi pemain termuda yang menorehkan prestasi itu di Arsenal. Musim 2004-05, Fabregas pun mulai mendapatkan tempat utama. Meski bergantian dengan Vieira, dia masih mampu mencuri perhatian dengan torehan 3 gol dalam 46 penampilan. Kepergian Vieira ke Juventus di awal musim 2005-06 pun makin memuluskan jalan Fabregas. Sekarang dialah penghuni lini tengah Arsenal.
Sementara pujian publik ditujukkan buat Fabregas, tetapi yang bersangkutan bersikap sebaliknya.
"Di klub besar dengan manajer yang hebat seperti Arsenal, selalu sulit untuk mempercayai pemain muda. Tapi dia (Wenger) melakukannya dan kami berterima kasih karena kepercayaan yang diberikan padanya," tukas Fabregas seusai leg kedua perempat final Liga Champions melawan Juve. Apakah Wenger yang membuat Fabregas jadi istimewa? Entahlah. Tetapi jika mengingat bakatnya lebih pantas jika pemuda asal Catalunya itu disebut istimewa karena memang demikian adanya.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home