Park Ji-Sung
Kami Kuat Di Segala Lini
Menurut Park, tim Korea Selatan kali ini tangguh di segala lini. "Sehingga, tak ada lagi yang masih perlu dibenahi di Jerman nanti," katanya. "Di dalam sepak bola, para penyerang bukan hanya sekadar ujung tombak," ujar Park. "Demikian pula, para pemain bertahan bukan hanya bertugas mengamankan lini belakang tim. Yang paling penting adalah bagaimana kesebelas pemain mampu bekerja sama dengan baik dalam menyerang dan bertahan."
Belum lama ini, pemain sayap Manchester United (MU) itu disebut-sebut mantan pelatih Korea Selatan, Guus Hiddink, sebagai pemain kunci tim Negeri Ginseng yang harus diwaspadai tim mana pun yang akan berhadapan dengan mereka. “Tim yang dapat mengunci pergerakan Park, maka tim tersebut sudah separo jalan untuk mengalahkan Korsel,” kata Guus Hiddink, pelatih timnas Australia, dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu.
“Park telah membuktikan ia mampu bertahan di kompetisi Eropa yang jauh dari tempat asalnya,” kata Hiddink mengenai pemain kelahiran Seoul berusia 25 tahun itu. "Memang, Park bukanlah pemain paling senior di timnas Korea, tetapi kehadirannya benar-benar sangat berpengaruh terhadap tim.”
Korea Selatan yang kini diasuh Dick Advocaat itu akan bersaing dengan Prancis, Togo, dan Swiss di Grup G. Mereka akan mengawali perjuangan di Piala Dunia 2006 dengan laga melawan salah satu wakil Afrika, Togo, pada 13 Juni di Franfurt.
Pemain andalan Korea Selatan (Korsel) di ajang Piala Dunia 2006 mendatang, Park Ji-sung, yakin timnya bakal melakukan gebrakan lagi di Jerman. Seperti di Piala Dunia 2002 silam, Korea Selatan memang sempat mengejutkan dunia dengan keberhasilan mereka melaju ke babak semifinal.
Menurut Park, tim Korea Selatan kali ini tangguh di segala lini. "Sehingga, tak ada lagi yang masih perlu dibenahi di Jerman nanti," katanya. "Di dalam sepak bola, para penyerang bukan hanya sekadar ujung tombak," ujar Park. "Demikian pula, para pemain bertahan bukan hanya bertugas mengamankan lini belakang tim. Yang paling penting adalah bagaimana kesebelas pemain mampu bekerja sama dengan baik dalam menyerang dan bertahan."
Belum lama ini, pemain sayap Manchester United (MU) itu disebut-sebut mantan pelatih Korea Selatan, Guus Hiddink, sebagai pemain kunci tim Negeri Ginseng yang harus diwaspadai tim mana pun yang akan berhadapan dengan mereka. “Tim yang dapat mengunci pergerakan Park, maka tim tersebut sudah separo jalan untuk mengalahkan Korsel,” kata Guus Hiddink, pelatih timnas Australia, dalam wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu.
“Park telah membuktikan ia mampu bertahan di kompetisi Eropa yang jauh dari tempat asalnya,” kata Hiddink mengenai pemain kelahiran Seoul berusia 25 tahun itu. "Memang, Park bukanlah pemain paling senior di timnas Korea, tetapi kehadirannya benar-benar sangat berpengaruh terhadap tim.”
Memang, diakui oleh Park Ji-sung, tekanan yang ia terima selama bermain di MU sangat berat. "Demikian pula harapan dari para suporter tim tersebut kepada kesebelasan kesayangan mereka," kata Park.
Kendati demikian, perlahan-lahan ia yakin bisa segera beradaptasi di klub besar itu. "Jika kita bisa bermain baik selama lima menit, pasti sang pelatih akan memainkan kita selama 10 atau 15 menit," ujar Park yang dilahirkan di Seoul, ibu kota Korea Selatan, itu.
Kendati demikian, perlahan-lahan ia yakin bisa segera beradaptasi di klub besar itu. "Jika kita bisa bermain baik selama lima menit, pasti sang pelatih akan memainkan kita selama 10 atau 15 menit," ujar Park yang dilahirkan di Seoul, ibu kota Korea Selatan, itu.
Korea Selatan yang kini diasuh Dick Advocaat itu akan bersaing dengan Prancis, Togo, dan Swiss di Grup G. Mereka akan mengawali perjuangan di Piala Dunia 2006 dengan laga melawan salah satu wakil Afrika, Togo, pada 13 Juni di Franfurt.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home