Souvenir Asli Piala Dunia
60 Persen dari Indonesia
Hal itu disampaikan Mendag Mari Elka Pangestu usai mengikuti mendengarkan rapat pandangan fraksi tentang RUU Penanaman Modal dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/6/2006).
Mari menilai cukup besar produk-produk souvenir yang diambil dari Indonesia. Hal ini disebabkan para penyuplai merupakan orang Indonesia yang mempunyai base di Vietnam, yang memang ditugaskan mencari sourching diseluruh region atau negara.
"Bahkan bukan itu saja, untuk Piala Dunia 2010 yang ke-19, kita sudah menandatangani MoU bussenis to bussenis dengan beberapa perusahaan yang bertugas mencari supplier, seperti penandatangan dengan Gubernur West Camp," jelas Mari lagi sambil menyebut salah satu wilayah di Afrika Selatan, yang memang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Para penyuplai souvenir ini, merupakan produk yang dihasilkan dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang tersebar disejumlah daerah. Khususnya wilayah Yogyakarta dan Solo.
Untuk itu, Mari meminta agar ada upaya yang cepat untuk menghidupkan kembali UKM-UKM yang terkena imbas bencana alam gempa bumi, contohnya untuk souvenir gantungan kunci dan lain-lain.
Menjelang perhelatan Piala Dunia 2006, banyak penggila sepakbola berebut mengumpulkan pernak-pernik atau souvenir Piala Dunia. Mereka bahkan rela merogoh koceknya lebih dalam dari hari-hari biasa.
Tapi tahukan anda bahwa 60 persen souvenir Piala Dunia yang ke-18 ini ternyata produk Indonesia?
Tapi tahukan anda bahwa 60 persen souvenir Piala Dunia yang ke-18 ini ternyata produk Indonesia?
Souvenir itu mulai dari gantungan kunci, topi, kaos T-Shirt, bahkan hingga sepatu dan bola yang digunakan para pemain kesebelasan kelas wahid di dunia ini juga ternyata sebagian merupakan produk Indonesia.
"Ada beberapa produk untuk Piala Dunia dibuat di Indonesia. Contohnya, sepatu buatan PT Panarub, kalau tidak salah merek Adidas. Bukan itu saja, topi, T-Shirt itu juga buatan Indonesia. Saya tidak yakin berapa angka transaksinya, tapi ada sekitar 60 persen juga bolanya," jelas Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Hal itu disampaikan Mendag Mari Elka Pangestu usai mengikuti mendengarkan rapat pandangan fraksi tentang RUU Penanaman Modal dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/6/2006).
Mari menilai cukup besar produk-produk souvenir yang diambil dari Indonesia. Hal ini disebabkan para penyuplai merupakan orang Indonesia yang mempunyai base di Vietnam, yang memang ditugaskan mencari sourching diseluruh region atau negara.
"Bahkan bukan itu saja, untuk Piala Dunia 2010 yang ke-19, kita sudah menandatangani MoU bussenis to bussenis dengan beberapa perusahaan yang bertugas mencari supplier, seperti penandatangan dengan Gubernur West Camp," jelas Mari lagi sambil menyebut salah satu wilayah di Afrika Selatan, yang memang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Para penyuplai souvenir ini, merupakan produk yang dihasilkan dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang tersebar disejumlah daerah. Khususnya wilayah Yogyakarta dan Solo.
Untuk itu, Mari meminta agar ada upaya yang cepat untuk menghidupkan kembali UKM-UKM yang terkena imbas bencana alam gempa bumi, contohnya untuk souvenir gantungan kunci dan lain-lain.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home