TIM CAHILL
SIAP BERAKSI
Demikian juga ketika Kewell pindah ke Liverpool tahun 2003, kepindahan Cahill ke Everton di musim berikutnya luput dari perhatian. Saat itu perhatian pendukung Everton hanyalah terhadap perpindahan Wayne Rooney ke Manchester United.
Tetapi sejak itu perjalanan karir pemain kelahiran 6 Desember 1979 ini terus menanjak. Gelandang setinggi 178 cm tesebut terpilih sebagai pemain terbaik Everton musim 2003/2004. Ia juga tercatat sebagai topskor bagi klubnya dengan 12 gol dari 38 pertandingan.
Debutnya di tim nasional dimulai sewaktu melawan Afrika Selatan pada Juni 2004 yang berkesudahan dengan hasil imbang 0-0. Sebenarnya keahlian Cahill telah dipantau pelatih Australia saat itu, Frank Farina, sejak tahun 1999. Namun Pemain yang pernah memperkuat tim yunior Sidney United dan Sidney Olympic ini belum dapat membela Australia saat itu karena Cahill pernah membela tim nasional Samoa U-20, yang merupakan negara kelahiran ibunya, Sisi.
Semenjak debutnya tersebut pemain yang pindah ke Inggris pada umur 16 ini terus menampilkan permainan yang bagus. Puncaknya ketika ia terpilih menjadi pemain terbaik Oseania, mengalahkan Mark Schwarzer dan Marco Bresciano di akhir tahun 2004.
Pemain yang telah mencetak 76 gol sepanjang karirnya di Liga Inggris ini menyarangkan gol perdananya hanya dua bulan setelah debutnya di tim nasional. Pada pertandingan kedua kualifikasi melawan Tahiti (31/5/04), Cahill langsung menyumbangkan dua gol. Dua hari berikutnya ia mencetak hat-trick pertamanya di tim nasional saat menang 6-1 melawan Fiji.
Sejauh ini Cahill telah menyumbangkan tujuh gol dari sepuluh penampilannya bersama Australia di kualifikasi Piala Dunia. Kemudian pada partai play-off melawan wakil Amerika Selatan, Uruguay (12 & 16 November 2005), Cahill membawa Australia lolos ke Jerman setelah menang 4-2 lewat adu penalti.
Selain tampil di kualifikasi Piala Dunia, pria yang lahir di Sidney tersebut juga pernah membela Australia pada Olimpiade 2004 di Athena sebagai salah satu dari tiga orang pemain senior. Kemudian ia juga bermain di Piala Konfederasi tahun 2005 di Jerman, di turnamen ini Austrlia kalah tiga kali pada babak awal.
Meskipun mengalami kegagalan di Piala Konfederasi, namun nama Cahill tetap menjadi ancaman bagi tim-tim lawannya di Piala Dunia 2006.
Selama beberapa tahun belakangan ini dunia lebih mengenal Harry Kewell sebagai bintang tim nasional Australia. Tetapi sekarang The Socceroos mempunyai bintang baru, Tim Cahill. Sewaktu Kewell, pemain yang dikatakan anak emas Australia, merebut penghargaan sebagai pemain terbaik Oseania tahun 1999, Cahill masih berada di divisi dua Liga Inggris bersama klub Millwall.
Demikian juga ketika Kewell pindah ke Liverpool tahun 2003, kepindahan Cahill ke Everton di musim berikutnya luput dari perhatian. Saat itu perhatian pendukung Everton hanyalah terhadap perpindahan Wayne Rooney ke Manchester United.
Tetapi sejak itu perjalanan karir pemain kelahiran 6 Desember 1979 ini terus menanjak. Gelandang setinggi 178 cm tesebut terpilih sebagai pemain terbaik Everton musim 2003/2004. Ia juga tercatat sebagai topskor bagi klubnya dengan 12 gol dari 38 pertandingan.
Debutnya di tim nasional dimulai sewaktu melawan Afrika Selatan pada Juni 2004 yang berkesudahan dengan hasil imbang 0-0. Sebenarnya keahlian Cahill telah dipantau pelatih Australia saat itu, Frank Farina, sejak tahun 1999. Namun Pemain yang pernah memperkuat tim yunior Sidney United dan Sidney Olympic ini belum dapat membela Australia saat itu karena Cahill pernah membela tim nasional Samoa U-20, yang merupakan negara kelahiran ibunya, Sisi.
Semenjak debutnya tersebut pemain yang pindah ke Inggris pada umur 16 ini terus menampilkan permainan yang bagus. Puncaknya ketika ia terpilih menjadi pemain terbaik Oseania, mengalahkan Mark Schwarzer dan Marco Bresciano di akhir tahun 2004.
Pemain yang telah mencetak 76 gol sepanjang karirnya di Liga Inggris ini menyarangkan gol perdananya hanya dua bulan setelah debutnya di tim nasional. Pada pertandingan kedua kualifikasi melawan Tahiti (31/5/04), Cahill langsung menyumbangkan dua gol. Dua hari berikutnya ia mencetak hat-trick pertamanya di tim nasional saat menang 6-1 melawan Fiji.
Sejauh ini Cahill telah menyumbangkan tujuh gol dari sepuluh penampilannya bersama Australia di kualifikasi Piala Dunia. Kemudian pada partai play-off melawan wakil Amerika Selatan, Uruguay (12 & 16 November 2005), Cahill membawa Australia lolos ke Jerman setelah menang 4-2 lewat adu penalti.
Selain tampil di kualifikasi Piala Dunia, pria yang lahir di Sidney tersebut juga pernah membela Australia pada Olimpiade 2004 di Athena sebagai salah satu dari tiga orang pemain senior. Kemudian ia juga bermain di Piala Konfederasi tahun 2005 di Jerman, di turnamen ini Austrlia kalah tiga kali pada babak awal.
Meskipun mengalami kegagalan di Piala Konfederasi, namun nama Cahill tetap menjadi ancaman bagi tim-tim lawannya di Piala Dunia 2006.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home