INGUH "Jasri Communities"

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Thursday, June 29, 2006

Ghana Paling "Ganas"

Wah!!!!
Australia disebut-sebut memiliki permainan paling keras di atas lapangan. Tapi ternyata Socceroos bukan tim yang paling "kasar", adalah Ghana yang berada di posisi teratas tim paling ganas.

Bayangkan saja, dari total empat pertandingan yang dilakoni Ghana (hingga babak perdelapanfinal berakhir), pasukan Ratomir Dujkovic itu mengantongi 18 kartu kuning dan satu kartu merah. Dengan kata lain, Michael Essien cs rata-rata mengantongi 4,2 kartu kuning setiap pertandingan.

Selain jumlah kartu kuning, hal lain yang menempatkan Ghana di posisi teratas tim paling kasar adalah jumlah pelanggaran yang mereka lakukan. Tercatat 100 kali pemain Ghana melanggar lawan-lawannya, itu belum termasuk dengan 67 tekel yang sempat lancarkan ke kaki pemain lawan.

Posisi dua? Salah kalau Anda menebak Australia. Portugal dan Belanda bersaing ketat dengan berturut-turut di posisi dua dan tiga. Laga antara keduanya di babak perdelapanfinal yang akhirnya melahirkan 16 kartu kuning plus empat kartu merah menjadi menjadi penyumbang terbesar yang membuat keduanya duduk di posisi atas.

Tambahan tujuh kartu kuning plus dua kartu merah di laga perdelapanfinal itu membuat Portugal "unggul" tipis atas Belanda. Total pasukan Luis Felippe Scolari menerima 18 kartu kuning dan dua kartu merah. Luis Figo cs juga melakukan 78 pelanggaran dan 96 tekel terhadap empat lawan yang mereka hadapi.

Sementara pasukan Marco van Basten berhasil mengumpulkan 16 kartu kuning dan dua kartu merah. Dibanding Seleccao, Tim Oranye lebih banyak melakukan pelanggaran dengan jumlah 85, sedangkan tekel yang dilancarkan Mark van Bommel dkk berjumlah 91.

Berturut-turut di belakangnya ditempati Tunisa, Meksiko dan Serbia & Montenegro. Sedangkan dengan mengumpulkan 11 kartu kuning, satu kartu merah, 98 pelanggaran dan 99 tekel menempatkan Australia duduk di posisi sembilan.

Thursday, June 22, 2006

Bola + Bir = Stres

Lho kok bisa?
Siapa bilang nonton pertandingan sepakbola sambil minum bir bisa membawa kesenangan? Yang ada malah stres!

Itulah kesimpulan yang didapat dari sebuah penelitian Universitas Loughborough, Inggris. Inggris yang terkenal dengan para penggila bola sepertinya menarik perhatian sebagian mahasiswa melakukan riset terhadap tingkah laku suporter.

Penelitian itu menyebutkan minum bir saat nonton bola ternyata bisa menaikkan tingkat kecemasan dan meningkatkan hormon pemicu stress. Para peneliti mengambil contoh air liur mereka sebelum laga dimulai, memonitor tingkat jantung selama pertandingan berlangsung dan kemudian mencatat hasil tersebut.

"Kami melihat para suporter cenderung mengalami peningkatan stres atau kecemasan berlebihan," ujar Mike Gleeson, salah satu peneliti yang melakukan riset saat pertandingan Inggris melawan Trinidad & Tobago. Antusiasme yang berlebihan terhadap suatu pertandingan dikatakan bisa memicu rasa cemas, panik, dan bahkan serangan jantung.

Riset ini mengumpulkan 20 partisipan yang biasa menonton bola dengan ditemani bir. Mereka dibagi dalam dua kelompok fans negara peserta, Inggris dan Trinidad & Tobago. Hampir semua partisipan tampak bersemangat menjelang gol dan setiap detik-detik akhir menjelang peluit ditiup, bahkan sampai teriak dan berjingkrak ketika bola tengah dipacu menuju gawang.

"Aku sendiri merasa tak pernah stres, tapi aku lebih sering merasa cemas," kata suporter Inggris berusia 32 tahun, Ben Fox.

Pengukuran tingkat stres fans ini dievaluasi dari detak jantung mereka, yang diambil setiap lima detik dan kemudian dirata-rata oleh komputer setiap menitnya. Hasilnya detak jantung para suporter naik rata-rata 95-100 per menit dibanding dalam keadaan normal yang hanya sekitar 70 per menit.

Wah, harus hati-hati 'mencampur' bola dan bir, nih!

Wednesday, June 21, 2006

Piala Dunia Robot!!

Wah......
Lewat perpanjangan waktu, Jepang akhirnya menang melawan Jerman. Tapi dalam adu penalti, Jerman yang menang. Pada akhirnya, Jerman-lah yang jadi juara dunia. Lho?

Ini bukan ajang Piala Dunia 2006, yang belum juga selesai memainkan babak pertama. Ini adalah hasil akhir pertarungan para robot dalam Robot World Cup (RoboCup) 2006 yang juga digelar di Jerman.

Untuk robot jenis humanoid, yaitu yang mirip manusia, Tim Osaka dari Jepang mengalahkan NimbRo dari Jerman. Skor yang dicetak cukup fantastis, 4-4 pada waktu reguler dan 9-5 pada perpanjangan waktu.

Itu adalah hasil akhir kompetisi dua lawan dua untuk robot ukuran anak-anak (kidsize). Sedangkan di kategori Footrace untuk robot berukuran anak remaja (teensize), tim Osaka kalah 5-0 dari PAL Technology. PAL adalah tim dari Uni Emirat Arab.

Di adu penalti robot ukuran anak-anak, tim NimbRo mengalahkan Osaka dengan hasil akhir 8-7. Sedangkan adu penalti robot ukuran remaja lagi-lagi dimenangkan Osaka dengan skor 3-1.

Demikian hasil akhir kompetisi yang dikutip dari situs resmi www.humanoidsoccer.org. Kompetisi kategori humanoid menjadi menarik karena mengemban misi untuk menciptakan robot yang dapat mengalahkan pemain sepakbola terbaik dunia pada tahun 2050.

Meskipun menang di kategori humanoid, juara keseluruhan dalam RoboCup 2006 adalah Jerman yang memborong 11 medali. Disusul oleh Cina (9 medali), Jepang (6 medali), dan Iran (5 medali).

Selain kategori humanoid, terdapat kompetisi sepakbola robot jenis lain. Ini termasuk simulasi (robot tanpa bentuk fisik), robot ukuran kecil, robot ukuran sedang, dan robot empat kaki (seperti robot Aibo-nya Sony). Selain sepakbola, para robot juga beradu kehandalan berdansa dan melakukan kegiatan penyelematan.

Warga Jerman Mulai Bete

Bete Kenapa???
Tak selamanya euforia sebuah event membawa kegembiraan. Warga Jerman mulai gerah alias bete perhelatan Piala Dunia 2006. Ada apa?
Sebagai tuan rumah, tentulah publik Jerman harus siap dengan 'serbuan' orang yang datang dari berbagai belahan dunia untuk menonton ajang bergengsi ini. Bagi warga yang menyenangi sepakbola mungkin mereka tidak keberatan dengan tingkah para pendukung yang kadang-kadang membuat banyak orang geleng kepala.

Namun bagaimana dengan mereka yang tidak menyenangi sepakbola? Sudah pasti jawabannya adalah kesal. Kebanyakan mereka mengeluhkan banyaknya orang mabuk dan lambaian bendera raksasa di berbagai jalan dan tempat."Piala Dunia mulai mengesalkan. Saya sudah tak tahan lagi," kata seorang warga Berlin, Asima Gilani seperti dilansir AP, Selasa (20/6/2006).

Lucunya, karena ada orang-orang seperti Gilani-lah, otak bisnis pengusaha berjalan. Ada beberapa pengusaha yang menyediakan sejumlah sarana untuk menghindari Piala Dunia. Di antaranya paket liburan dan restoran yang berjanji tak akan memunculkan tontonan sepakbola di dalamnya.

Salah satu yang ditemukan Gilani terletak di Berlin, sebuah kafe dengan kapasitas kursi 100 buah. Namun tidak seperti kafe atau restoran lainnya, tempat ini hanya terisi sekitar 15 pelanggan yang biasanya anti-sepakbola.

Menurut Stephan Barbarino, seorang pengusaha dari Munich yang meluncurkan situs daftar bisnis anti sepakbola, bahwa sedikitnya ada 50 restoran, bar atau kafe yang menyediakan jasa bebas sepakbola di seantero Jerman.

"Saya bukannya meremehkan atau melawan sepakbola. Tetapi saya melakukannya sebagai penyeimbang saja," tandas Barbarino.

Duh, ternyata Piala Dunia bisa bikin bete juga.

Tuesday, June 20, 2006

Dibalik Nama Unik Pemain Bola

Lazimnya di mana pun, nama panggilan seseorang berdasarkan pada nama panjangnya. Namun tidak bagi para pemain Angola. Mereka mendapat nama panggilan yang unik berdasarkan perilaku atau nama pesepakbola yang dikagumi. Seperti nama pemain belakang Angola yang menggunakan nama di kaosnya 'Loco'. Dalam bahasa Spanyol, Loco berarti gila. Tapi Manuel Cange nama asli pemain ini lebih senang menggunakan nama Loco karena sudah terbiasa dengan nama itu.

"Waktu kecil teman-teman saya sering memanggil saya dengan nama Loco. Tapi Loco yang dimaksud adalah Patrice Loco, pemain Klub Paris Saint Germain yang sangat terkenal pada waktu itu," ujar Loco seperti dilansir AP, Senin (19/6/06). Selain Loco, pemain lain yang memiliki nama panggilan berdasarkan pemain idolanya adalah kiper Angola yang sering dipanggil Lama. Nama asli pemain ini adalah Luis Mamona Joao. Nama itu diperolehnya karena teman-temannya tahu dia mengagumi kiper Prancis Bernard Lama.

"Ketika mengikuti tes masuk ke klub Petro de Luanda, saya diperkenalkan dengan Lama. Saya senang dengan nama itu itu. Nama itu memberikan kekuatan dan motivasi bagi saya untuk bermain sebaik pemilik nama itu," jelas Lama. Lain lagi dengan striker Angola yang biasa dipanggil Love. Pemain yang bernama asli Arsenio Sebastiao Cabungula ini mendapat julukan itu karena dikenal sangat sayang terhadap ibunya.

"orang-orang memanggilku Amor, kemudian ada seorang temanku yang menerjemahkan Amor ke dalam bahasa Inggris yang berarti Love. Amor dalam bahasa Inggris berarti cinta (Love), semua memanggilku begitu dan aku menyukainya" tutur Love. Mungkin yang lebih unik lagi adalah nama pemain belakang Angola Jamba yang bernama aslin Joao Pereira. Jamba dalam bahasa Umbundu daerah di selatan Angola berarti gajah.

"Dalam tradisi di daerah Banguela, jika mempunyai anak kembar yang laki-laki dipanggil Jamba dan perempuan dipanggil Cassinda, sedangkan di daerah lain di Angola beberapa dipanggill Adam dan Eva dan di daerah utara dipanggil Simba dan Nzogi," ungkap Jamba. Tidak hanya menjadi milik pemain Angola, nama panggilan yang unik juga menjadi milik pemain Brasil seperti Cafu, Kaka, Ronaldinho, Robinho, atau pemain Portugal Deco.

Satu hal yang menyamakan nama panggilan ini baik Angola, Brasil dan Portugal, ketiganya adalah negara yang menggunakan bahasa Portugis. Dan dalam kebiasaan Portugis nama yang diberikan terhadap seorang anak biasanya sangat panjang. Minimal tiga suku kata. Tidak hanya menjadi milik pesepakbola. Nama panggilan unik juga dimiliki Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos yang lebih dikenal 'Zedu' dan Perdana Menteri Angola yang sering dipanggil 'Nando', bandingkan dengan nama aslinya Fernando da Piedade Dias dos Santos.

Memang bagi para pemain yang memiliki nama yang panjang bahkan sangat panjang, lebih enak menggunakan nama panggilan. Bayangkan saja jika pemain Jerman Paulo Rink harus menuliskan nama lengkap di kaosnya Paulo Christian Eduardo Compostillo Ferreira Gonzales Rink. Pasti tidak muat!

Saturday, June 17, 2006

Nonton Bola Bikin Cewek Gemuk???

Kok Bisa??
Demam piala dunia tak hanya menyerang kaum pria. Tak sedikit wanita juga yang hobi nonton tim idola mereka berlaga di lapangan hijau. Dan efeknya bikin gemuk! Sejak kick-off Piala Dunia dimulai, begadang nonton bola sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Efeknya, pasti bangun kesiangan, badan lemas, sampai kantung mata yang menghitam karena kurang tidur. Tapi ternyata tak hanya itu saja. Salah satu efek yang tak terasa adalah berat badan yang diam-diam bertambah, Kok bisa?

Sebuah penelitian membeberkan bahwa berat badan seorang wanita berkaitan erat dengan pola tidurnya di malam hari. Jika pola tidur larut malam dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama, hampir bisa dipastikan berat badan juga ikut meningkat tajam.

Peneliti dari Reverse University menemukan bahwa 32% wanita dewasa yang beristirahat malam kurang dari 5 jam perhari, mengalami pertambahan berat badan. Kenaikannya pun cukup drastis yaitu mencapai 33 pound atau sekitar 15 kg.

Sementara itu 15% lainnya juga akan mengalami kegemukan dalam jangka waktu 16 tahun. Hal ini tentu saja tidak akan terjadi bagi para wanita yang tidur teratur dengan waktu minimal 7 jam permalamnya.

"Secara klinis kenaikan berat badan ini sangat signifikan untuk risiko diabetes dan penyakit jantung," ungkap Dr Sanjay Patel dari Case Western Reserve University. Terbukti wanita yang hanya tidur malam selama 5 jam berat badannya bertambah sekitar 2.4 kilogram selama 2 tahun. Dan dalam waktu 2 tahun itu juga wanita dengan pola tidur 6 jam permalam, memperoleh pertambahan berat badan sebanyak 0.7 kilogram.

Jangan salahkan hasil diet Anda! Analisa medis memang menemukan bahwa diet dan aktivitas wanita membuat kaum hawa ini sulit mengendalikan berat badan. Kenyataannya adalah wanita yang kurang tidur cenderung mengalami masalah dengan pola makan.

Tidur semakin malam juga menambah 'jam makan' seseorang. Akibatnya seseorang jadi lebih sering ngemil atau makan makanan kecil. Apalagi, jarang sekali seseorang menonton piala dunia tanpa ditemani makanan kecil atau minimal minuman manis. Kedua kebiasaan tadi juga bisa mendukung kenaikan berat badan yang utamanya disebabkan oleh kurangnya waktu tidur tadi.

Friday, June 16, 2006

Ritual Khusus Pantai Gading

Wahhhh!!!
Boleh percaya boleh tidak, Pantai Gading dalam laga melawan Belanda nanti malam menyiapkan ritual khusus. Beberapa spiritualis diterbangkan ke Jerman, membawa 'air suci' dari sungai Bandama, sungai mistis di Pantai Gading, untuk dijadikan campuran mandi para pemainnya. Adakah ritus ini mampu menumbangkan "Singa Oranye"?

Sampai pada putaran kedua ini, raksasa-raksasa bola masih berjaya. Namun di balik itu, macan-macan Afrika juga tak bisa dipungkiri, terus mengintai. Kendati masih mengalami kesialan, kalah, tetapi tim-tim dari benua hitam itu telah menunjukkan kinerjanya yang luar biasa. Mereka masih bisa tampil sebagai kuda hitam yang bisa melahap kesebelasan mana saja.

Memang, laga keras dan menawan itu secara kasat-mata hanya dipandang sebagai keterampilan teknis menggocek bola. Tapi di balik itu, jangan kaget, ternyata ada urusan non-teknis yang lebih rumit dan bersifat abstrak, seperti yang dilakukan tim dari Pantai Gading kali ini. Menghadapi Belanda, para spiritualisnya akan "memandu" Didier Drogba dkk dengan cara mereka sendiri, melakukan ritual-ritual tertentu.

Air yang mereka bawa, menurut kepercayaan penduduk setempat, merupakan 'roh kehidupan' warga Pantai Gading. Air itu berasal dari sungai Bandama yang mengalir sepanjang 800 kilometer. Sungai ini berarus deras, dan untuk sampai ke satu wilayah harus melalui beberapa jeram yang curam dan sakral.

Dari sungai ini, saban hari, bala dan bahagia silih berganti. Musibah dan rasa suka selalu menyertai tiap perjalanan air yang mengalir sepanjang tahun itu. Sungai ini menjaga kesuburan negeri di Afrika Barat itu, tetapi sekaligus juga menebar bencana dari potensinya. Tidaklah mengejutkan jika sungai ini kemudian menjadi sungai mistis. Sungai yang diyakini airnya memberi pencerahan, mengubah darma seseorang, dan juga menyelamatkan sebuah kesebelasan yang nasibnya sedang ada di ujung tanduk? Adakah mujarab?

Kepercayaan adalah dogma. Dogma selalu melahirkan fanatisme sempit. Nyaris tak ada logika disini. Kepercayaan tak memberi ruang untuk dialog dan berdiskusi. Dia mutlak, dan menjadi radiks dari penalaran awal manusia dalam mendekatkan diri pada Yang menguasai dirinya di luar dirinya.

Kepercayaan macam ini dikenali sebagai bagian dari peradaban purba. Masa di mana manusia terputus dari 'aturan baik' (agama wahyu), mengakrabi alam, menyatukan diri, dan menangkap vibrasi alam sebagai tanda tentang sesuatu yang bakal terjadi di masa depan.

Hebatnya, di tengah akselerasi modernisasi, paham primitif ini justru muncul sebagai pesaing percepatan teknologi. Dia negator yang bisa menumbangkan realitas akal manusia.

Dari pandangan itu, maka, (maaf) jika ada kekuatan supranatural yang mungkin menjungkirbalikkan prediksi dan kenyataan, itu salah satunya adalah apa yang dilakukan tim dari negeri Pantai Gading ini. Soalnya, negeri yang mayoritas dihuni pemeluk animisme itu (63%) memang sedang menerapkan 'perlawanan purba' dalam menjinakkan modernitas permainan Belanda. Benarkah Tim Tulip bakal kalah?

Thursday, June 15, 2006

Baros Tinggalkan Jerman???

Kabar Buruk Buat Ceko Mania!

Milan Baros, penyerang Aston Villa, mengalami cedera engkel kaki saat Rep. Ceko melakukan partai pemanasan melawan Trinidad & Tobago 3 Juni lalu. Baros tak terlihat saat Rep. Ceko menggulung Amerika Serikat 3-0 dalam pertandingan perdana mereka di Grup E. Sebelumnya, Baros diharapkan bisa tampil paling tidak dalam pertandingan krusial mereka melawan Italia.

Sayangnya, harapan itu takkan terwujud secepatnya. Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anggota tim medis Ceko mengumumkan bahwa kesempatan Baros untuk memperkuat timnya sudah berakhir sebelum pertandingan (pertama) mereka dimulai. "Harapan itu sudah sirna!" kata Karel Malis, fisioterapis yang menangani Baros, seperti dikutip harian Ceko, Sip.

Keterangan Malis itu dibantah oleh juru bicara tim, Lucas Tucek, yang mengadakan jumpa pers Rabu ini. "Tidak benar itu. Milan Baros akan tetap bersama kami dan perawatan terhadapnya akan terus dilanjutkan," kata Tucek. Hal itu juga dibenarkan oleh keterangan dokter tim Petr Krejci yang mengatakan Baros tidak akan di pulangkan dari Jerman.

"Dalam keadaan biasa, perawatannya membutuhkan waktu antara enam sampai delapan minggu, tapi sekarang kami sedang berada di Piala Dunia," kata Krejci, "Kami akan berusaha untuk mempercepat pemulihannya agar Milan bisa berlaga. Tapi di sisi lain, kami juga tak ingin membuat cederanya menjadi lebih buruk jika ia dipaksakan main. Kami akan mengambil keputusan (tentang Baros) setelah pertandingan melawan Ghana."

Sementara itu, Jan Koller yang sempat bermain dan mencetak gol dengan sundulan kepalanya saat melawan AS, juga diragukan bisa tampil dengan segera. Memang ada kabar bahwa cedera otot hamstring-nya akan bisa segera pulih, tetapi Koller sendiri mengaku tak tahu ia akan kembali diturunkan. "Terlalu cepat untuk mengatakan saya akan segera bermain atau tidak," kata Koller seperti dikutip CTK. "Saya diminta untuk benar-benar beristirahat hingga hari Sabtu nanti dan setelah itu baru akan dilihat bagaimana perkembangannya."

"Sekarang memang buruk, tapi tiga hari nanti, mungkin akan lebih baik. Cedera otot memang tak bisa diprediksikan, dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu," kata pemain keturunan Belanda ini, "Tapi masih ada harapan bagi saya untuk tampil di pertandingan lain di turnamen ini."

Jika dua ujung tombaknya itu tak bisa diturunkan, pelatih Karl Bruckner kemungkinan akan menurunkan Vratislav Lokvenz dan Marek Heinz di depan dengan sokongan dari Pavel Nedved yang akan ditugasi untuk bermain lebih menyerang.

Dua Pecinta Sepakbola Dibunuh

Hanya Karena Bikin Ribut

Menghargai orang lain memang harus dilakukan, termasuk saat menyaksikan tayangan Piala Dunia. Jika tidak mengindahkannya, nyawa bisa menjadi taruhan. Buktinya dua fans sepakbola harus kehilangan nyawanya karena terlalu ribut saat menonton Piala Dunia.

Tragedi maut ini terjadi di kawasan wisata Pattaya, Thailand, Selasa (13/6/2006) kemarin. Momennya adalah ketika laga antara Italia kontra Ghana, dimana Andrea Pirlo mencetak gol pertama bagi Azzurri. Yang menyebabkan insiden berdarah ini terjadi adalah ekspresi berlebihan dua pecinta sepakbola asal Thailand terhadap gol tersebut.

Dijelaskan anggota kepolisian Thailand, Somnuek Chanket, seperti dilansir AP, seorang pria yang merasa terganggu terlihat memperingatkan dua orang yang cukup ribut tersebut. Sayangnya peringatan tersebut diremehkan oleh kedua pecinta sepakbola itu, yang teridentifikasi bernama Chamlong Rongsaeng, 30 tahun, dan Somnuek Sonkun, 41 tahun.

Bisa jadi karena kesal, orang yang merasa terganggu tersebut langsung mengeluarkan senjata dan menembak dua orang itu. Alhasil dua pecinta tersebut mati seketika.

Untungnya pihak kepolisian bisa mengenali pelaku tindak kejahatan tersebut sehingga kemungkinan untuk lari terbilang cukup kecil. Sebenarnya aksi tembak menembak di Pattaya, Thailand terbilang cukup sering. Statistik pun menunjukkan bahwa tingkat kejahatan di daerah wisata paling menggiurkan di Thailand ini terbilang tinggi.
Wah kalau sampai seperti ini urusannya, rugi donk FIFA mengeluarkan slogan It's Time To Make Friends.......

Wednesday, June 14, 2006

Laga ke-100 Ronaldo

Tak Meyakinkan!!!!
Sukses Brasil atas Kroasia di pertandingan pertamanya di Grup F merupakan pertandingan ke-100 Ronaldo. Namun kesan yang muncul, striker Real Madrid itu tak lagi setajam sebelumnya.

Empat tahun lalu di Piala Dunia Jepang-Korea, merupakan masa terbaik Ronaldo di Piala Dunia. Striker berusia 31 tahun itu meraih Sepatu Emas dengan delapan gol, temasuk dua gol di final saat mengalahkan Jerman. Prestasi pribadinya itu melengkapi gelar juara dunia yang diraihnya bersama Brasil.

Namun itu cerita lama. Pada pertandingan melawan Kroasia di FIFA World Cup Stadium Berlin, Rabu (14/6/2006) dini hari tadi, Ronaldo meninggalkan lapangan di menit ke-69 layaknya seorang pecundang. Fans Brasil yang berada di dekat tunnel mencemoohnya, baru kemudian memberikan tepuk tangan untuk Robinho yang masuk mengganti. Beruntung masih ada pelatih Carlos Alberto Parreira yang memberi dukungan berupa rangkulan.

Posturnya tambun memang belum tentu merupakan pemicu turunnya penampilan Ronaldo. Namun gerakan yang lamban, gontai, gampang kehilangan bola dan pasing yang biasa saja, seakan membenarkan kritikan terhadapnya akhir-akhir ini.

Striker Real Madrid itu bukan tidak peka. Sebelum berangkat ke Jerman, Pemain Terbaik FIFA 1996, 1997 dan 2002 itu sempat berujar akan membuat diam mereka yang meragukannya. "Piala Dunia merupakan motivasi terbesar setiap pemain. Saat-saat buruk dalam karir saya akan berakhir," ujarnya.

Tetapi melihat kondisi saat ini, justru hal terburuk yang mungkin terjadi. Brasil bisa jadi akan menjuarai Piala Dunia, tetapi tanpa Ronaldo. Peluang untuk menyamai apalagi melewati rekor Gerg Muller sebagai topskor di Piala Dunia dengan 12 gol pun mungkin tinggal angan, meski hanya butuh dua gol lagi.
So......Apakah Ronaldo akan kembali menunjukkan ketajamannya???atau mungkin sinarnya akan semakin redup seiring munculnya bintang-bintang muda berbakat lainnya??? Kita tunggu jawabannya di pertandingan berikutnya.

Tuesday, June 13, 2006

Tak Ada Lagi Tarian Robot Crouch?

Kenapa????

Anda penikmat tarian robot Peter Crouch harus bersiap merindukan selebarsi unik tersebut. Pasalnya striker jangkung itu menyatakan keinginannya menghentikan kebiasaannya itu.

Sejak pertama kali dipertunjukkan dalam sebuah pertandingan ujicoba menghadapi Hungaria 30 Mei lalu, tarian robot milik Crouch memang menjadi trend baru di Inggris.
Walau baru megoleksi delapan caps, tubuh jangkung dan tarian patah-patahnya membuat Crouch menjadi pujaan baru fans Inggris. Namun tradisi baru tersebut kini terancam sudah harus menghilang dari striker Liverpool itu.
Diberitakan BBC, Selasa (13/6/2006) Crouch mengungkapkan kalau dirinya tak akan lagi melakukan tarian robot usai mencetak gol. "Itu bukan soal tarian robot. Itu adalah soal mencetak gol dan memenangi pertandingan.
Itu adalah saat yang penting buat semua orang sekarang ini. Jika Anda bisa enjoy dengan diri sendiri, semuanya berjalan baik dan lancar, tapi yang pertama adalah kami harus berkonsentrasi memenangkan pertandingan," sahut Crouch.

Tapi benarkah striker 25 tahun itu tak akan lagi melakukan tarian robotnya? Ternyata tidak juga, Crouch baru akan melakukan kembali tarian khasnya itu jika Inggris mampu keluar sebagai juara Piala Dunia 2006.

"Ini adalah masalaha serius, meski begitu kami semua mungkin akan melakuknnya jika berhasil menjadi juara Piala Dunia. Teman-teman mendukung saya untuk tetap melakukannya. Saya berharap bisa mencetak gol sebanyak mungkin, tapi saya tak yakin soal selebrasi itu," tutup penyerang Liverpool bertinggi badan 198 cm.
Jadi bagi anda yang suka ngelihat aksi selebrasi Crouch siap-siap untuk kecewa atau mungkin jangan-jangan Crouch ingin membuat gaya selebrasi baru???? Kita tunggu saja aksinya di pertandingan berikutnya!!!!!!!!!!

Monday, June 12, 2006

Inggris Bersatu Teguh Dalam Kecewa

Kenapa??

Kalau saat ini Anda kebetulan sedang berada di Inggris, Anda akan melihat bendera kecil negara ini berkibaran di mobil yang lalu lalang. Juga, tidak seperti di Indonesia yang mempunyai tiang bendera, dari jendela-jendela rumah tergelar ke bawah bendera Inggris dalam ukuran normal.
Inilah salah satu pertanda demam Piala Dunia sedang melanda negeri kerajaan ini.Ciri lain adalah tempat-tempat minum atau pub di Inggris akan penuh selama pertandingan berlangsung, utamanya kalau Inggris main. Kantor-kantor biasanya juga menyediakan ruangan khusus dan televisi untuk memberi kesempatan menonton.
Lalu selama satu bulan akan banyak orang yang tiba-tiba absen dari tempat kerja dengan berbagai alasan, dari karena sakit, mobil mogok, keperluan keluarga mendadak yang tidak bisa ditinggalkan hingga yang paling konyol: istri akan melahirkan. Kreativitas untuk beralasan membolos dari tempat kerja selama Piala Dunia berlangsung sungguh luar biasa.Tetapi toh semua orang sepertinya maklum.
Empat tahun sekali, mengapa tidak? Empat tahun sekali rakyat Inggris bersatu dalam satu suara: ingin menang Piala Dunia. Setidaknya ada satu hal di dunia ini yang yang menyatukan warga Inggris yang biasanya tak pernah bisa akur apapun persoalannya.
Bahkan anggota hooligan klub tertentu yang biasanya dengan saling pandang saja bisa berakhir dengan perkelahian, bisa saling akur. Tentunya tetap saja hooligan tetapi dengan bendera Inggris.Persoalannya adalah, apakah kebersatuan rakyat Inggris ini akan juga berakhir seperti Piala Dunia sebelumnya: kebersamaan kekecewaan yang amat sangat, tersingkir setelah sebelumnya begitu yakin akan bisa juara.
Piala Dunia ini adalah Piala Dunia ketiga saya tinggal di Inggris. Yang saya saksikan adalah bahwa setiap kali Inggris ikut Piala Dunia selalu saja mereka ini menganggap diri mereka sebagai favorit. Selalu mengatakan ini tahun Inggris untuk juara.Memang Inggris bisa dikatakan asal sepakbola dunia.
Mereka juga pemain yang rata-rata bagus. Tetapi kalau ditengok catatan prestasi mereka sebagai sebuah negara bola, sebenarnya ya biasa-biasa saja.Benar mereka pernah juara. Tapi itu sudah lama sekali, 40 tahun lewat, tahun 1966 sewaktu menjadi tuan rumah. Prestasi terbaik mereka sesudah itu hanya tahun 1990 ketika masuk semifinal.
Kini optimisme mereka juga luar biasa. Talenta pemain mereka bisa dikatakan merata dengan usia pemain rata-rata 28 tahun, usia yang biasanya dikatakan usia puncak seorang pemain. Mungkin hanya Brasil yang saat ini sedikit di atas kemampuan rata-rata pemain Inggris.
Kekompakan dan rasa kebersamaan tim Inggris juga di atas rata-rata.Tetapi kita pun tahu ada faktor selain kedua hal itu. Ada yang namanya imajinasi, mental, dan tentu saja keberuntungan. Dan tim Inggris dari masa ke masa selalu kekurangan itu. Entahlah untuk tahun ini.
Saya jadi teringat kata-kata Gary Lineker, bekas striker ternama Inggris, yang trauma melihat Inggris sering tidak beruntung tersingkir dari turnamen bergengsi di tangan Jerman."Sepakbola adalah permainan dimana 22 pemain mengejar satu bola selama 90 menit dan apapun yang terjadi akan berakhir dengan Jerman memenangkan pertandingan.
"Pada akhirnya adalah sebuah kekecewaan, demikian kira-kira maksud Lineker. Akankah itu yang terjadi pada Inggris di Piala Dunia ini. Entahlah.

Friday, June 09, 2006

Stop Konflik Selama Piala Dunia

Ciptakan Kedamaian

Konflik Israel-Palestina sudah berjalan puluhan tahun. Namun perseteruan tersebut bisa saja terhenti selama sebulan ke depan seiring bergulirnya Piala Dunia.

Kedamaian selama sebulan ke depan di Palestina di Israel bukan tidak mungkin terjadi. Keinginan untuk meyaksikan Piala Dunia dengan tenang dan damai menjadi dasar yang kemudian mencuatkan kemungkinan terjadinya gencatan senjata antara kedua pihak.

Setidaknya salah seorang pejuang Palestina mengisyaratkan hal tersebut. Zakariyah Zubaidi, Komandan Brigade Syahid Aksa yang melontarkan harapannya akan terciptanya kedamaian di tanah mereka setidaknya selama beberapa pekan. Disebutnya, keamanan dan kedamaian adalah hal yang diperlukan kedua pihak selama Piala Dunia supaya mereka bisa menikmati pertandingan.

"Kami adalah negara yang punya semangat besar terhadap olahraga. Seperti negara lain kami senang menyaksikan pertandingan Piala Dunia dalam suaana tenang dan damai," sahut Zubaidi seperti dilansir AFP, Kamis (8/6/2006).

Zubaidi bahkan menyatakan komitmennya untuk bersikap lebih tenang, sehingga warga Israel juga bisa menyaksikan Piala Dunia dengan tenang. Tapi ia juga berharap tentara Israel juga mau menahan diri dengan tidak mengadakan patroli di Tepi Barat.

"Kami berusaha memang komitmen kami untuk lebih tenang sehingga tetangga kami, Israel, bisa menyaksikan Piala Dunia dengan tenang," tambah Zubaidi.

Berbeda dengan warga Palestina yang bisa menyaksikan Piala Dunia dengan gratis di televisi nasional, penduduk Israel yang ingin menikmati event empat tahunan itu harus membayar dari teve berlangganan.

Terkait dengan hal tersebut sebuah pesan damai juga disampaikan oleh sebuah suratkabar lokal yang membuat karikatur warga palestina menyambut penduduk Israel yang memanjat tembok pembatas di Tepi Barat demi menyaksikan Piala Dunia bersama-sama.

Thursday, June 08, 2006

Kutukan Partai Pembuka

Akankah Terjadi lagi??

Partai pembuka itu punya kutukan. Dalam beberapa tahun belakangan, reputasi tim besar dihancurkan saat pertandingan pembuka di turnamen bergengsi empat tahunan itu.

Sungguh pemikiran 'kutukan' juara bertahan kandas di partai pembuka sangat menghantui tim-tim besar. Memang biasanya di partai perdana, adalah juara bertahan yang ditampilkan untuk pertama kalinya.

Kenangan kutukan partai pembuka yang masih segar, kemungkinan adalah kemenangan Kamerun atas Argentina di tahun 1990 dan kemenangan Senegal atas Perancis pada 2002.

Mungkin nasib naas lebih dirasakan Argentina. Pasalnya, di tahun 1982 mereka kalah 0-1 dari Belgia di Spanyol pada 1982 pada pertandingan pertama turnamen. Dan di tahun 1990, mereka kembali menelan kekalahan dari Kamerun, dengan Oman Biyik mencetak satu-satunya gol.

Sementara itu di Seoul pada 2002, giliran Prancis yang menjadi korban. Mereka berangkat ke Asia sebagai juara dunia dan juara Eropa, namun tidak berkutik dengan satu gol Papa Diop pada menit ke-30, yang mengantar Senegal yang saat itu tengah bermain pada putaran final pertamanya.

Namun beruntung di tahun ini, untuk pertamakalinya sejak 1974, juara bertahan tidak akan membuka turnamen sebulan penuh itu menyusul aturan FIFA yang mengharuskan juara bertahan tetap mengikuti kualifikasi untuk turnamen berikutnya.

Alhasil, 'kehormatan' tampil di partai pembuka diterima oleh tim tuan rumah, Jerman yang akan berhadapan dengan Kosta Rika di Munich pada Jumat (9/6/2006) nanti.
Akankah Jerman akan kena imbas dari kutukan partai pembuka???? kita tunggu saja tanggal 9 juni nanti..........!!!!!!

Souvenir Asli Piala Dunia

60 Persen dari Indonesia

Menjelang perhelatan Piala Dunia 2006, banyak penggila sepakbola berebut mengumpulkan pernak-pernik atau souvenir Piala Dunia. Mereka bahkan rela merogoh koceknya lebih dalam dari hari-hari biasa.
Tapi tahukan anda bahwa 60 persen souvenir Piala Dunia yang ke-18 ini ternyata produk Indonesia?
Souvenir itu mulai dari gantungan kunci, topi, kaos T-Shirt, bahkan hingga sepatu dan bola yang digunakan para pemain kesebelasan kelas wahid di dunia ini juga ternyata sebagian merupakan produk Indonesia.
"Ada beberapa produk untuk Piala Dunia dibuat di Indonesia. Contohnya, sepatu buatan PT Panarub, kalau tidak salah merek Adidas. Bukan itu saja, topi, T-Shirt itu juga buatan Indonesia. Saya tidak yakin berapa angka transaksinya, tapi ada sekitar 60 persen juga bolanya," jelas Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Hal itu disampaikan Mendag Mari Elka Pangestu usai mengikuti mendengarkan rapat pandangan fraksi tentang RUU Penanaman Modal dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/6/2006).

Mari menilai cukup besar produk-produk souvenir yang diambil dari Indonesia. Hal ini disebabkan para penyuplai merupakan orang Indonesia yang mempunyai base di Vietnam, yang memang ditugaskan mencari sourching diseluruh region atau negara.

"Bahkan bukan itu saja, untuk Piala Dunia 2010 yang ke-19, kita sudah menandatangani MoU bussenis to bussenis dengan beberapa perusahaan yang bertugas mencari supplier, seperti penandatangan dengan Gubernur West Camp," jelas Mari lagi sambil menyebut salah satu wilayah di Afrika Selatan, yang memang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.

Para penyuplai souvenir ini, merupakan produk yang dihasilkan dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang tersebar disejumlah daerah. Khususnya wilayah Yogyakarta dan Solo.

Untuk itu, Mari meminta agar ada upaya yang cepat untuk menghidupkan kembali UKM-UKM yang terkena imbas bencana alam gempa bumi, contohnya untuk souvenir gantungan kunci dan lain-lain.

Wednesday, June 07, 2006

Pemain Klub Inggris Paling Banyak

WAH!!!!

Tahukah Anda bahwa pemain dari klub-klub Inggris merupakan yang terbanyak yang akan berlaga di Piala Dunia 2006. Mereka saat ini telah menghiasi banyak tim-tim peserta.

Dari jumlah 736 pemain yang terdaftar di Piala Dunia 2006 kali, 102 di antaranya merupakan para pemain yang merumput dengan klub-klub Inggris. Sedangkan Jerman dengan Bundesliga-nya berada di tempat kedua dengan 73 pemain.

Meskipun mulai terjadi perubahan dengan adanya transfer pemain selama musim panas ini, namun seperti dilansir Guardian telah tercatat 30 klub Inggris, termasuk sepuluh klub di antaranya bermain di luar Premiership.

Finalis Liga Champions Arsenal dan Juara Liga Inggris Chelsea masing-masing menyumbangkan 16 pemain tampil di Jerman. Namun The Blues akhirnya yang memimpin setelah baru saja mendapat Michael Ballack dan Andriy Shevchenko.

Sementara klub Italia AC Milan menyumbangkan 12 pemain menyusul perginya Sheva ke Stamford Bridge. Sedangkan klub lain yang juga banyak menyumbangkan pemainnya di timnas yaitu Manchester United, Juventus dan juara Liga Champions Barcelona.

Namun bukan hanya klub-klub Eropa saja yang mendominasi pemain yang ikut tampil di Piala Dunia 2006. Salah satu klub di luar Eropa yaitu Deportivo Saprissa dari Kosta Rika terpilih delapan pemainnya berlaga di Jerman.

Ada catatan menarik. Juventus menyumbangkan tujuh pemainnya saat skuad Italia menjadi juara di Piala Dunia 1982. Begitu pula Bayern Munich menyumbangkan enam pemain saat membawa tuan rumah Jerman Barat menjadi juara di Piala Dunia 1974.

Tuesday, June 06, 2006

Lupakan Masalah Dengan Piala Dunia

Piala Dunia menjadi momen yang tepat untuk melupakan sejenak segala problematika di sekeliling kita. Tidak terkeculi di daerah konflik seperti Irak. Irak tidak mengirimkan wakilnya ke Piala Dunia karena timnasnya gugur dalam persaingan di Zona Asia. Tetapi di negeri yang tiap harinya masih marak terjadi teror itu animo masyarakat yang ingin menyaksikan event empat tahunan ini ternyata cukup besar.
Itu misalnya ditandai dengan peningkatan jumlah pembeli dekoder televisi kabel yang menayangkan Piala Dunia 2006. Tadinya peminat harus membeli dekoder seharga US$ 175 untuk membeli paket Piala Dunia selama sebulan. Tapi karena adanya peningkatan jumlah peminat, penjual akhirnya menawarkan paket yang lebih terjangkau yakni paket seharga US$ 221 dan US$ 355 untuk berlangganan selama setahun.
Peminat harus membeli dekoder, untuk menyaksikan pertandingan yang disiarkan stasiun televisi ART, karena tidak ada stasiun televisi Irak yang mampu membeli hak siar Piala Dunia. Meski mahal diakui oleh seorang penjual dekoder, peminat tetap banyak. Kebanyakan adalah para pemuda yang mungkin ingin melupakan sejenak kekisruhan di tanah air mereka. "Orang-orang Irak sangat menggilai sepakbola.
Dan sebagian besar klien kami adalah para pemuda yang ingin melepaskan diri dari realitas kekerasan di sini," kata Ahmed Hussein, 32, seperti dilansir AFP, Selasa (6/6/2006). Maraknya Piala Dunia di Irak tidak hanya ditandai dengan penjualan dekoder, tetapi juga penjualan jersey tim.
Di Baghdad, jersey yang dibanderol dengan harga US$ tiga per buahnya itu diserbu pembeli. Kebanyakan mencari seragam juara enam kali, Brasil. "Yang paling laku terjual adalah jersey milik Brasil, disusul Argentina, Jerman dan Italia," tutur seorang pemilik toko bernama Jabbar Hussein, 30. Yang unik di toko Hussein tidak kelihatan jersey tim-tim Timur Tengah yang terpajang.
Apakah tidak ada penggemar Tunisia atau Arab Saudi di Irak? Entahlah. Tampaknya tidak hanya di belahan dunia lain, di Irak yang dipuja pun para pemain yang merumput di Eropa memang lebih familiar.

Bola Mengalahkan Seks

Yang Bener???

Pria identik dengan penggila sepakbola. Saking fanatiknya, ternyata bagi pria, sepakbola bisa mengalahkan seks. Hah?

Fakta itu terungkap dalam sebuah hasil survey yang dilakukan oleh Mental Health Foundation. Yayasan ini melakukan survey terhadap sekitar 100 responden pria mengenai pengaruh sepakbola dalam kehidupan. Ternyata menonton sepakbola tak hanya bisa mempengaruhi rasa peka pria pada lingkungan, namun olahraga itu sangat berpengaruh pada kehidupan cinta mereka.

Seperti dilansir bbc, hampir sekitar dua pertiga responden menyatakan jauh lebih bahagia nonton bola ketimbang berhubungan seks. Bahkan, saking gandrungnya dengan bola, sebanyak 27 persen responden lebih memilih bolos kerja demi bisa nonton sepakbola.
Kendati demikian, hasil survey tentang bola ternyata bisa dikalahkan dengan kelahiran anak pertama. Sekitar 86 persen pria masih punya hati untuk lebih memilih menunggu kelahiran anak pertama mereka daripada menonton tim Inggris bermain di babak final Piala Dunia.

Menyinggung soal Piala Dunia, ternyata 59 persen responden, yang berusia 18 sampai 70 tahun, mengatakan merasa jauh lebih nyaman mengkonsumsi alkohol pada gala Piala Dunia. Menurut mereka, alkohol bisa membuat mereka lebih bersemangat. Meskipun alkohol justru mendorong mereka mudah mengalami kecemasan dan perasaan depresi.

"Bergaul dan saling mengungkapkan perasaan sangat baik bagi kesehatan mental. Apalagi turnamen seperti Piala Dunia ini membuat banyak orang makin bersemangat bermain sepak bola, satu efek positif bagi kesehatan tubuh," jelas Dr McCullogh dari Mental Health Foundation

Monday, June 05, 2006

Pelajar Tidak Gratis

Alternatif Untuk Mengisi Kekosongan Kursi Penonton

Para pelajar yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2006 harus melupakan harapannya untuk mendapatkan tiket gratisan.
Empat tahun lalu panitia penyelenggara Piala Dunia Korea Selatan/Jepang 2002 sempat mendapatkan kritik menyusul besarnya jumlah kursi-kursi kosong di stadion.
Tahun ini pengalaman itu ditakutkan akan berulang menyusul besarnya jumlah tiket untuk para sponsor. Sekitar 64 persen tiket sudah dialokasikan panpel untuk mereka. Penggunaan pelajar atau prajurit untuk memenuhkan stadion pun sempat tercetus. Tetapi ide tersebut dibatalkan karena dinilai tidak praktis.
"Kami mencoba untuk merancang sebuah sistem tetapi itu tidak berhasil. Kami memikirkan prajurit, klub, (anak) sekolah, namun mustahil untuk mengorganisir," tutur wakil panpel Horst Schmidt seperti dilansir AFP, Minggu (4/6/2006).
Namun untuk memastikan agar kursi-kursi tidak kosong di stadion, penyelenggara sudah punya alternatif. Mereka akan "memakai jasa" para sukarelawan. "Kami akan menggunakan sukarelawan yang tak punya pekerjaan yang khusus. Selain dari mereka tidak ada kemungkinan (mendapat tiket gratis)," tambah Schmidt.
Baik Panpel maupun FIFA cukup puas dengan penjualan tiket Piala Dunia 2006. Menurut FIFA, sejauh ini 98 persen dari tiga juta tiket yang tersedia sudah terjual.
Penjualan tiket Jerman 2006 bahkan hanya dapat dibandingkan dengan Piala Dunia 1994 Amerika Serikat. Piala Dunia tersebut tercatat sebagai event yang menarik penonton terbesar sepanjang sejarah dengan rekor penonton 3,6 juta.
Menurut Schmidt, sejak 11 Mei pihaknya pun telah berhasil menjual 11 ribu tiket via internet. Tiket-tiket tersebut diperoleh dari asosiasi sepakbola negara-negara peserta yang mengembalikan tiket karena tidak habis terjual.

Emoh Diundang ke Piala Dunia

Mbah Marijan

Hampir setiap orang di muka bumi kini memimpikan bisa menonton Piala Dunia langsung dari pinggir lapangan. Tapi tidak buat Mbah Marijan. Juru kunci gunung Merapi itu menolak undangan gubernur Munich untuk hadir di pesta pembukaan Piala Dunia.

Tentu saja bukan Christian Ude, sang gubernur Munich, yang datang langsung menyambangi Mbah marijan ke rumahnya di dusun Kinahrejo di lereng Gunung Merapi. Undangan itu dibawa seorang wartawan asal Jerman yang kebetulan sedang dalam tugas liputan, Sabtu (3/6/2006).
Menurut pengakuan si wartawan, dirinya mendapat kepercayan khusus dari Ude untuk mengundang Mbah Marijan datang ke Allianz Arena saat pesta pembukaan Piala Dunia tanggal 9 Juni pekan depan. Tawaran buat pria yang bernama asli Mas Ngabehi Suraksohargo itu juga tak tanggung-tanggung. Bukan cuma tiket stadion yang ditawarkan, tapi juga segala akomodasi selama di Jerman termasuk masalah pengurusan paspor.

Jawaban "iya" pasti akan keluar jika tawaran itu diberikan pada Anda. Tapi tidak buat kuncen yang satu ini. Dengan polosnya Mbah Marijan menolak tawaran yang sangat menggiurkan itu."Aku emoh, ora gelem (tidak mau), aku ini orang kecil, tidak tahu apa-apa, ya emoh. Aku ini orang kecil, sandalku aja sandal jepit, yo hilang keselempit (terselip)," ujar Mbah Marijan ketika ditemui detikcom di serambi Mesjid Al Mubarok, dusun Ketanggo, Bantul.

Saturday, June 03, 2006

Zona Bebas Sepakbola

Ternyata!!!!!!!!!
Demam Piala Dunia rupanya tidak menjangkiti seluruh Jerman. Di Brandenburg, ada banyak wilayah yang menaruh tanda zona bebas sepakbola.

"Apakah Anda sudah siap memasuki daerah yang bebas sepakbola?," demikian bunyi tulisan dalam sebuah brosur yang bisa ditemukan di beberapa sudut Brandenburg.

Di negara bagian yang akan menjadi markas Ukraina selama Jerman 2006 itu dengan mudah akan Anda temukan tempat-tempat yang menampung 'pembenci' sepakbola. Bahkan, otoritas pariwisata setempat menjadikan fenomena ini sebagai kampanye pariwisatanya

Dilansir AFP, Jumat (2/6/2006), Brandenburg menawarkan pekan spa bagi siapapun yang ingin rehat sejenak dari hingar-bingar sepakbola. Mau ikutan? Mampir saja ke kota Prignitz atau Spreewald. Yang mengejutkan berdasarkan polling yang dilakukan oleh BAT Jerman dan menyertakan dua ribu responden, ada 34 persen perempuan dan 21 persen laki-laki Jerman yang tidak tertarik dengan sepakbola.

Polling tersebut telah memotivasi seseorang yang berpofesi sebagai direktur teater bernama Stephan Barbarino untuk membuat situs "Football-Free Zona" (zona bebas sepakbola). Alasannya? "Ada cukup banyak orang yang tidak mau menghabiskan 24 jam setiap hari sambil duduk di depan layar televisi dan menyaksikan sepakbola. Itu kami buat sebagai alternatif dari hingar-bingar yang disebabkan oleh Piala Dunia," jelas Barbarino.

Dari tampilannya yang menampilkan gambar bola-bola yang dicoret sudah jelas kalau situs yang beralamat di www.fussballfreiezone.de bukan diperuntukkan buat penggemar sepakbola. Situs tersebut diperuntukkan buat alternatif hiburan bagi warga yang bosan dengan hiruk pikuk Piala Dunia. Isinya? Kebanyakan adalah informasi kegiatan dan keunikan yang bisa dinikmati di seantero Jerman

Yach namanya juga manusia ga mungkin dong semuanya punya hobi yang sama..........jadi buat warga Jerman yang tidak suka sama yang namanya sepak bola sudah punya alternatif lain untuk menghindari Pesta Akbar 4 tahunan yang diselenggarakan di negaranya sendiri!!!!!!!!

Friday, June 02, 2006

Di Balik Gol Tendangan Bebas

Efek Magnus pada Tendangan Bebas Berakhir Gol


Salah satu perilaku bola pada setiap pertandingan sepakbola adalah bergerak sambil berputar. Inilah yang sering menimbulkan pengecohan atau keterperangahan, sehingga perhentiannya sebagai sesuatu yang tidak diperkirakan. Tim yang rata-rata pemainnya mampu mengukur secara tepat, berapa besar gaya yang harus diberikan, agar bola berhenti di tempat yang diinginkannya, akan mudah menguasai lapangan.

Pada tahun 1852 seorang fisikawan, Gustav Magnus, pernah menelitinya secara komprehensif dengan ratusan kali ujicoba dan ratusan jenis posisi. Menurut hukum Fisika, perilaku seperti itu akan menimbulkan aliran udara di sekitarnya. Menurut Fisikawan lainnya, Bernoulli, semakin cepat udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Sehingga menimbulkan selisih tekanan dengan aliran angin yang tidak jauh dari sana. Perbedaan ukuran ini, yang dikenal dengan sebutan efek Magnus, gilirannya menimbulkan gaya yang menekan bola untuk membelok.

Efek Magnus pada tendangan bebas David Beckham dan Roberto Carlos sering mengecoh kiper. Pasalnya, bola yang dilepaskan kedua pemain itu kerap berbelok secara horisontal di udara dan menyimpang dari lintasan yang seharusnya. Untuk menggabungkan efek Magnus dengan lengkungan vertikal dibutuhkan kecakapan intuitif di samping perhitungan cepat. Tetapi ini saja tidak cukup tanpa latihan kontinyu.

Keahlian memadukan efek puntir dan angkatan bola dengan tinggi yang pas tersebut dimiliki Beckham dan Carlos. Kabarnya kemampuan mereka dalam pelajaran Matematika di bangku sekolah di atas rata-rata. Efek magnus dikatakan maksimum bila sumbu putar bola tegak lurus dengan arah aliran udara. Efek ini mengecil ketika arah sumbu putar ini semakin mendekati arah aliran udara. Malah menjadi nol ketika arah sumbu putar ini sejajar dengan arah aliran udara.

Nah, pada tendangan bebas, bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km/jam dan berotasi dengan 10 putaran per detik, bisa menyimpang lebih dari 4 meter. Ini cukup membuat penjaga gawang kebingungan. Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat penjaga gawang, juga pemain dan penonton, terperanjat. Mungkin karena terjebak pola pikir kultural, mereka tidak menyangka demikian.

Fisikawan Peter Bearman mengatakan, efek magnus akan mengecil bila kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Untuk memperbesarnya, harus membuat bola berputar lebih cepat. Pada salah satu pertandingan, David Beckham menendang bola dengan sisi sepatunya, bergerak sambil berotasi sangat cepat. Kemudian bola melambung. Akhirnya membelok akibat adanya efek magnus. Seperti diketahui gesekan bola dengan udara akan memperlambat kecepatannya. Sedangkan ini bisa menyebabkan efek magnus semakin besar. Akibatnya bola melengkung lebih tajam, sehingga nyelonong masuk gawang lawan. Mungkin karena mekanisme fisiknya belum menjadi pengetahuan umum, sehingga banyak orang di stadion ketika itu yang terperanjat.

Menurut para fisikawan yang doyan sepakbola, masih banyak yang bisa direncanakan terhadap bola yang bergerak sambil berputar. Misalkan, bagaimana menyundul, mengoperkan, membalikkan, sampai menangkisnya. Sebagian pelatih mengerti soal ini, termasuk bagaimana posisi tim ideal saat menghadapi bola seperti itu. Malah berdasarkan perhitungan di atas kertas bisa diciptakan gol bunuh diri yang dilakukan lawan hanya dengan memanfaatkan bola yang bergerak sambil berputar. Apa yang dilakukan Beckham dan Carlos hanyalah satu dari sekian option mekanika.

Pada Piala Dunia sering diberitakan adanya jenis tendangan baru. Artinya, belum pernah terjadi sebelumnya. Nah, bagaimana pada Piala Dunia di Jerman mendatang? Ya kita tunggu saja.

CUACA HAMABAT PIALA DUNIA???

Hujan Ancam Piala Dunia

Cuaca buruk dengan hujan deras diramalkan akan menghadang perhelatan perdana Piala Dunia 2006. Namun hanya Jerman bagian Selatan yang akan dilanda, tepatnya di Munich. Sekitar 80 persen peluang Munich diguyur hujan bakal terjadi pada 9 Juni. Hal ini disampaikan peramal cuaca terkenal Jerman Joerg Kachelmann. Ia menjelaskan temperatur dingin yang membawa hujan dan salju akan mendatangi Jerman bagian Selatan di minggu-minggu ini.

Kondisi ini setidaknya akan bertahan hingga Piala Dunia mulai bergulir dan dipastikan tidak akan ada panas atau cuaca hangat di situasi tersebut. Berdasarkan pantauannya, kondisi hujan diprediksi akan bertahan hingga 11 Juni nanti. Keterangan ini tentulah membuat mangkel tim-tim Afrika yang memang kedapatan bertanding di Munich. Sejak datang ke Jerman, suhu dingin menjadi ganjalan tim-tim Benua Hitam.

"Orang-orang Afrika pasti bertanya 'Mengapa begini?', yang pasti beberapa hari ke depan tidak akan terlalu dingin seperti yang biasa kita alami. Namun 80 persen hujan akan turun di Munich, tapi tak berarti hujan bakal turun saat pertandingan," ujar Kachelmann seperti dilansir AFP, Kamis (1/6/2006).

Di kamp Jerman Selatan saat ini pemain Togo tengah berjuang mengatasi suhu dingin. Di Bad Kissingen, pemain Ekuador sedang dihinggapi flu dan tempat latihan tim Belanda di Hinterzarten sedang tertutup salju, meski tim Oranje baru akan tiba pada 6 Juni.

Di Munich sendiri pada 9 Juni, pertandingan antara Jerman versus Kosta Rika akan bertarung suhu hampir 0 derajat celsicus dengan ancaman hujan.
"Di titik sekarang, sesuatu yang mustahil pada 9 Juni cuaca akan panas," tandas Kachelmann. Pada Piala Dunia 1974, Jerman juga dilanda hujan deras. Bahkan partai Jerman Barat versus Polandia yang berakhir 1-0 untuk Jerman punya judul "Perang Air Frankfurt" (Water Battle of Frankfurt).

Thursday, June 01, 2006

JELANG PIALA DUNIA

Tuna Netra Bisa "Nonton" Piala Dunia

Penonton tuna netra ternyata tidak dilupakan panitia Piala Dunia. Walaupun tak dapat melihat, tetapi mereka tetap dapat "menyaksikan" Piala Dunia langsung di stadion. Seperti dilansir Yahoo Sport, untuk pertama kalinya, panitia menyediakan tiket buat 64 pertandingan di Piala Dunia kepada para fans tuna netra.

Untuk Piala Dunia 2006 Jerman, panitia mengalokasikan sepuluh tiket per pertandingan. Dan ternyata sambutan oleh para fans "istimewa" ini cukup bagus karena total 640 tiket telah habis terjual.

Para penonton tuna netra ini diperbolehkan membawa pendamping ke dalam stadion, tanpa dikenakan biaya tambahan alias gratis. Nantinya mereka juga akan ditemani oleh dua orang komentator yang secara eksklusif membantu mereka mengikuti jalannya pertandingan.

Masing-masing penonton ini akan diberikan sebuah headphone. Alat ini dipergunakan agar penonton tuna netra ini dapat mendengarkan komentar dan sekaligus suara stadion. Panitia juga akan memberikan komentator berbahasa Inggris pada setiap partai yang dimainkan The Three Lions.

Untuk Jerman, ternyata terobosan unik ini bukanlah hal yang baru. Tim-tim seperti Dortmund, Koln, dan Hamburg, sudah melakukan hal serupa di Bundesliga dan sejauh ini pelaksanaannya cukup baik.

Perlengkapan untuk para penonton tuna netra ini tidak akan dilepas begitu saja usai Piala Dunia. Alat-alat bantu tersebut akan tetap digunakan di 12 stadion penyelenggara untuk pertandingan-pertandingan lainnya.